Pastikan Bantuan Sampai di Tangan yang Berhak, Mensos Blusukan

Selasa, 17 November 2020 | 08:26 WIB
Pastikan Bantuan Sampai di Tangan yang Berhak, Mensos Blusukan
Mensos, Juliari Batubara dan penerima bantuan. (Dok : Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk memastikan Bantuan Sosial Sembako (BSS) atau Bansos Presiden sampai di tangan yang berhak, Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara blusukan di tiga wilayah DKI Jakarta.

Di tengah gang-gang sempit, ia bertemu warga dan menyalurkan BSS tahap ke-12, atau tahap akhir. Juliari berdialog dengan warga untuk mengetahui proses penyaluran BSS pada tahap-tahap sebelumnya.

“Hari ini, penyaluran bansos sembako sudah memasuki tahap ke-12, atau tahap akhir. Saya ingin memastikan bahwa semua tahapan berjalan baik. Dalam perbincangan dengan KPM, saya dapat simpulkan bahwa distribusi bansos berjalan lancar dan secara umum baik,” katanya, dalam kunjungannya ke RW 07, Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Ayah dua anak ini menyampaikan, tahun depan, pemerintah masih akan menyalurkan bantuan namun berupa bansos tunai.

Baca Juga: Salurkan Bantuan Kewisausahaan, Mensos : Kemensos Sasar Target Spesifik

Selain, di Koja, Juliari juga melakukan kegiatan sama di Kelurahan Sunter Jaya RT 03/ RW 003, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di Rawabadak didistribusikan 509 paket sembako. Di Sunter Jaya, 1.259 paket (di tingkat kelurahan sebanyak 11.598 paket) dan sebanyak 543 paket sembako untuk RW 01 Kelurahan Gunung (dengan total 1.436 untuk satu kelurahan).

Kepada para pimpinan dan tokoh masyarakat, ulama, dan anggota masyarakat yang dia temui, Juliari menyampaikan, bahwa bansos ini merupakan bantuan dari presiden.

"Bapak ibu, bansos yang saat ini dibagikan merupakan bantuan dari Presiden Joko Widodo. Presiden memerintahkan kepada para pembantunya para menteri agar memastikan tidak ada masyarakat yang kelaparan di saat pandemi,” katanya.

Pemerintah telah melakukan langkah cepat melindungi masyarakat dari dampak pandemi. BSS merupakan bansos khusus sebagai bagian dari program Jaring Pengaman Sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang diluncurkan Kemensos.

Baca Juga: Untuk Ciptakan Regulasi Efektif, Kemensos Sederhanakan Sejumlah Permensos

BSS mencakup 1,9 juta KPM yang tinggal di DKI Jakarta, dan sebagian Kabupaten Bogor, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Bekasi. Masyarakat diberikan bansos dengan nilai Rp 600 ribu/KPM/bulan pada Gelombang I (April-Juni), dan Rp300 ribu/KPM/bulan pada Gelombang II (selama enam bulan, yakni Juli-Desember).

“Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat meringankan beban dan membantu memenuhi sebagian kebutuhan pokok masyarakat di tengah situasi yang masih sulit,” katanya.

Sementara itu, Rodiyah, salah satu penerima manfaat BSS di Kelurahan Rawabadak Utara, mengaku sangat terbantu dengan BSS dari Kemensos. Pandemi membuat pendapatan ibu enam anak, yang merupakan istri tukang servis elektronik ini tidak menentu.

“Suami saya sebelumnya pelaut pak. Penghasilan lumayan sekitar Rp 7 juta/bulan, tapi karena Covid-19, berhenti dan sekarang buka bengkel servis elektronik di rumah,” kata perempuan 55 tahun ini.

Pendapatan mereka kini tak menentu. Apalagi dengan adanya 6 anak dan 2 cucu yang kini tinggal serumah. Dua anak membantu ayahnya di bengkel servis, dan tiga sisanya masih dalam tanggungan.

"Kalau lagi ramai bisa dapat Rp 300 ribu. Itu pun tak pasti. Jadi ya yang ada dicukup-cukupin pak,” katanya.

Beban hidup Rodiyah cukup berat di masa pandemi. Bantuan dari Kemensos sangat membantu Rodiyah.

“Ya membantu sekali, terutama berasnya pak. Kan ada banyak orang di rumah saya,” katanya.

Setelah mendapat bantuan dari Juliari, wajah Rodiyah tampak sumringah. Sambil membopong beras dan tas berisi paket sembako, bibirnya terus mengukir senyum.

“Terima kasih Pak Menteri, terima kasih,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI