Bos BI Yakin di Kuartal IV, Ekonomi Kembali ke Jalur Positif

Senin, 16 November 2020 | 18:08 WIB
Bos BI Yakin di Kuartal IV, Ekonomi Kembali ke Jalur Positif
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dok. istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis perekonomian nasional akan kembali ke jalur positif pada kuartal IV 2020.

Hal tersebut dikatakan Perry dalam acara West Java Investment Summit 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Senin (16/11/2020).

"InsyaAllah pertumbuhan ekonomi mulai positif di triwulan IV 2020 dan akan meningkat jadi 5 persen di 2021," katanya.

Perry berdalih kegiatan ekonomi hingga saat ini sudah menunjukan perbaikan, baik dari sisi ekspor, investasi maupun dari sisi konsumsi usai tertekan di kuartal II dan III.

Baca Juga: Jokowi Yakin RCEP Akan Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi di Dunia

Tak hanya itu, Perry mengatakan, pada sektor keuangan juga mulai menunjukan tren perbaikan dan cenderung sehat.

"Sistem keuangan terjaga, nilai tukar rupiah stabil dan bahkan cenderung menguat, inflasi rendah, defisit transaksi menurun, dan sistem perbankan secara keseluruhan juga sehat," paparnya.

Sebelumnya rasa optimisme juga diucapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap menatap optimistis perekonomian sepanjang tahun ini meski kondisinya dirasa cukup berat, akibat tekanan pandemi Virus Corona atau Covid-19.

"Kita berharap di akhir tahun arahnya menuju 0 atau bisa positif," kata Airlangga dalam acara Indonesia Fintech Summit 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (11/11/2020).

Airlangga mengungkapkan arah perbaikan ekonomi sudah terlihat sepanjang kuartal III lalu, dimana pertumbuhannya lebih baik dibandingkan kuartal II sebelumnya meskipun masih dalam zona negatif.

Baca Juga: Stafsus Jokowi Sebut Ekonomi RI Kuartal III 2020 Membaik

"Kalau kita lihat secara kuartal, dari kuartal II menjadi kuartal III itu ada kenaikan 5,05 persen," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2020 sebesar 3,49 persen, itu artinya perekonomian Indonesia resmi menyandang status resesi akibat pada triwulan sebelumnya juga minus sebesar 5,32 persen.

"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).

Kecuk mengungkapkan dari segi angka, pertumbuhan yang minus ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena masih tumbuh 5,05 persen.

"Tetapi kalau kita bandingkan dengan triwulan II tahun 2020 perekonomian kita tumbuh positif 5,05 persen," katanya.

Meski begitu secara kumulatif sepanjang tahun ini dari triwulan I hingga III, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,05 persen.

"Apa yang bisa kita lihat dari triwulan III, yang pertama secara PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif dan cukup tinggi yaitu sebesar 5,05 persen, kalau kita bandingkan dengan triwulan kedua yang artinya terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa menjadi modal yang bagus untuk ekonomi kedepannya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI