Suara.com - Massa dari Jaringan Aktivis Indonesia (Jarak Indonesia) mengkritik kinerja Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara (LPPBMN) Kementerian Perhubungan, Harno Trimadi.
Menurut penulusuran Jarak, Harno Trimadi sudah kerap sekali terlibat tender bermasalah, melalui tender Tanjung Ular yang bermasalah ini.
"Kami akan buka kedok Harno Trimadi. Agar publik tahu siapa yang melindungi Harno, walau sering bermasalah tapi dia bisa tetap menjabat," ujar Ketua Umum Jarak Indonesia, Atony dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya, proses lelang proyek pembangunan fasilitas Pelabuhan Tanjung Ular, Kecamatan Muntok, Bangka mendapat sorotan.
Baca Juga: Jumlah Kapasitas Penumpang Pesawat Akan Dinaikan Jadi 70 Persen
Antoni menuturkan, pada bulan Oktober kemarin, terdapat paket pekerjaan yang ditenderkan. Metode yang dilakukan pascakualifikasi dua file sistem nilai, kontrak gabungan Lumpsum dan harga satuan.
Namun, diduga terjadi sebuah tindakan tidak bertanggung jawab oleh Pokja. Dalam proses evaluasi penawaran, Pokja diduga secara sengaja mengurangi nilai dokumen dari salah satu perusahaan saat mengajukan penawarannya.
"Pengurangan nilai pada dokumen tersebut dilakukan untuk memenangkan perusahaan lain yang menawarkan dengan harga lebih tinggi," ungkapnya.
Antoni menilai Pokja terlihat tidak mempunyai kompetensi dan bersifat mengada-ada dalam melakukan evaluasi terhadap dokumen. Menurutnya, seharusnya Pokja mengedepankan transparansi serta kompentensi.
Dalam hal ini, Jaringan Aktivis Indonesia menggelar demonstrasi untuk menuntut transparansi dan kompetensi dalam proses lelang proyek digelar di depan kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (13/11).
Baca Juga: 30 Juta Orang Naik Pesawat di Masa Pandemi
Satu jam lebih berorasi, Harno Trimadi tidak kunjung keluar menemui massa. Akhirnya massa melampiaskan kekecewaan dengan melempari wajah Harno dengan telur busuk.
"Ini wajahnya mafia tender di Kemenhub, karena orang seperti dia negara ini menjadi rusak," ujar koordinator aksi unjuk rasa, Donny.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung hampir dua jam mendapat pengawalan ketat kepolisian. Terpantau di lapangan pasukan Brimob berseragam hitam lengkap dengan gas air mata membuat barikade.
Kendati sempat terjadi ketegangan dengan polisi dan hampir bentrokan, unjuk rasa berlangsung damai hingga selesai.