Pelarangan Sedang Dibahas DPR: Saham Produsen Minuman Beralkohol Tumbang

Jum'at, 13 November 2020 | 13:19 WIB
Pelarangan Sedang Dibahas DPR: Saham Produsen Minuman Beralkohol Tumbang
Ilustrasi sampanye [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Larangan Minuman Beralkohol di DPR telah berdampak dan membuat saham emiten-emiten produsen minuman beralkohol di Indonesia tumbang.

Berdasarkan data RTI, saham produsen minuman beralkohol merek Bintang PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. jatuh 4,3 persen di level Rp8.350 per lembar saham di sesi I perdagangan, hari ini.

Saham MLBI tumbang dalam tiga hari terakhir, mulai dari Rabu (11/11/2020) yang tumbang 5,51 persen di level Rp9.000 dan Kamis (12/11/2020) juga anjlok 3,06 persen di level 8.725.

Saham produsen minuman beralkohol merek Anker, PT. Delta Djakarta, juga jatuh. Terlihat pada sesi I perdagangan hari ini saham DLTA turun 3,86 persen di level Rp3.980.

Sama dengan MLBI, saham DLTA juga sudah ambruk pada hari sebelumnya yang mana pada hari Kamis turun 0,24 persen di level Rp4.110.

Usulan melarang minuman beralkohol melalui penerbitan undang-undang menuai pro dan kontra. DPR diharapkan tak salah langkah dengan terburu-buru menyetujui RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol menjadi UU.

Aturan larangan minuman beralkohol dalam bentuk UU belum diperlukan dalam waktu dekat dan wacana tersebut harus dipertimbangkan kembali urgensinya, demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni .

"Karena kalau belajar dari pengalaman yang kita lihat di berbagai negara, kalau minuman beralkohol ini terlalu ketat peraturannya sehingga sangat sulit terjangkau justru berpotensi menimbulkan munculnya pihak yang nakal melakukan pengoplosan alkohol ilegal atau bahkan meracik sendiri," kata Sahroni dalam keterangan tertulis.

Hal itu dikatakan Sahroni terkait Badan Legislasi DPR RI sedang merancang RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol.

Baca Juga: Pro Kontra Larangan Minuman Beralkohol

RUU itu terdiri dari tujuh bab dan 24 pasal itu berisi berbagai aturan terkait minuman beralkohol, pengawasan, tata laksana, hingga sanksi pidana bagi yang melanggar.

REKOMENDASI

TERKINI