Dongkrak Ekspor, Kementan Kembangkan Terus Inovasi Tanaman Hias

Kamis, 12 November 2020 | 15:07 WIB
Dongkrak Ekspor, Kementan Kembangkan Terus Inovasi Tanaman Hias
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian terus memacu inovasi teknologi tanaman hias guna mendongkrok kualitas dan volume ekspor sekaligus menambah devisa negara.

Selain itu, berbagai varietas unggul tanaman hias yang dihasilkan melalui penelitian juga akan memberi dampak luas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inovasi teknologi pendukung pengembangan krisan Balithi memberikan dampak kenaikan produksi 18 hingga 20 persen dari produksi krisan nasional. Apabila dirupiahkan, secara keseluruhan inovasi teknologi Balithi (varietas, benih, teknologi produksi), maka dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Balithi telah memberikan kontribusi pada industri florikultura Indonesia sebesar Rp 311,6 miliar, dengan nilai RoI (Return of Investment) 2,30. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya terus melakukan terobosan salah satunya dengan ekspose inovasi tanaman hias yang memiliki potensi tinggi dapat tumbuh di alam Indonesia, baik dataran tinggi maupun rendah.

Saat ini, Indonesia memiliki berbagai varietas khas tanaman hias yang sangat dibutuhkan bahkan diminati hampir seluruh negara di dunia seperti Jepang, Asia , Saudi Arabia, Arab, Inggris, Eropa maupun di Negara Amerika.

"Pengembangan ekspor sementara kita tata makin kuat dan makin produktif. Seperti bunga krisan kita sudah menghasilkan devisa besar. Kementan juga meakukan inovasi bunga krisan yang tadinya hanya bisa ditanam di dataran tinggi kini sudah bisa ditanam di dataran rendah," demikian ujar Mentan Syahrul pada acara ekspose inovasi tanaman hias di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Balitbangtan, Cipanas, Kamis (12/11/20).

Syahrul mengatakan pengembangan tanaman hias ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa. Di antara tanaman hortikultura yang dikembangkan secara komersial di Indonesia, tanaman florikultura memiliki potensi ekspor yang sangat tinggi. Pada saat ini preferensi pasar internasional mulai berubah ke arah tanaman hias tropis. 

"Hal ini memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri, mengingat potensi pengembangan tanaman hias tropis di Indonesia sangat tinggi karena Indonesia memiliki kekayaan genetik florikultura yang terbesar di dunia," jelasnya.

"Pengembangan industri florikultura memerlukan dukungan inovasi secara berkelanjutan yang berupa Varietas Unggul Baru dan teknologi pendukungnya. Ketersediaan inovasi unggul merupakan faktor kunci dalam pengembangan subsektor florikultura," jelas Syahrul.

Baca Juga: Lebih Besar dan Tahan Lama, Ini Jenis Kedelai Unggulan Baru Buatan Kementan

Lebih lanjut, Syahrul menyebutkan kedepan Kementan akan melakukan sebuah langkah yang lebih besar dalam menghadirkan berbagai aktivitas komoditi pertanian yang makin terarah, makin maju dengan berbagai hasil riset, kemudian makin modern. Langkah ini tentunya merupakan bagian-bagian dari upaya-upaya untuk memandirikan masyarakat sehingga bisa bertumbuh dengan baik di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI