Suara.com - Setelah Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman di Jember (5/10/2020) mencanangkan Agro Solution, pihak perseroan langsung tancap gas menghadirkan program ini di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya Pupuk Indonesia bersama anak usahanya, PT Pupuk Kaltim yang mengimplementasikan untuk komoditas jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (6/1//2020).
Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto mengatakan, seperti halnya di Jember dan daerah lainnya, program Agro Solution di Dompu juga melibatkan multi stakeholder, baik dari BUMN, Pemerintah Pusat/Daerah maupun swasta.
Masing-masing stakeholder memegang peranan penting dalam siklus langkah Agro Solution, antara lain Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pemprov NTB, Bank BNI, BUMDes Bersama (BUMDesma) Karawisama, pihak swasta selaku off taker, dan Asuransi Jasindo.
"Sebagai Pilot Project, program ini akan diikuti 163 petani dengan total luasan 222 hektar. Semoga hasil penanaman Agro Solution di Dompu hari ini akan meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani," jelas Nugroho Christijanto usai melakukan Penanaman Perdana Bibit Jagung Agro Solution di Dompu, NTB, secara simbolis.
![Pencanangan dan penanaman perdana program Agro Solution untuk komoditas jagung, di Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) [Pupuk Indonesia].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/07/38577-agro-solution-pupuk-indonesia.jpg)
Hadir pula dalam acara ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Wakil Bupati Dompu Arifudin, SEVP Pupuk Kaltim Meizar Effendi, serta jajaran Muspida Kabupaten Dompu.
Lewat acara yang sama, Pupuk Indonesia melakukan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan pupuk NPK Pelangi sebanyak 1 ton kepada petani Agro Solution di Dompu.
Lebih lanjut, dengan meningkatnya produktivitas, Nugroho Christijanto berharap program ini dapat mensejahterakan petani dan meningkatkan daya beli petani.
"Bila daya beli sudah baik, maka petani akan mempunyai kemampuan membeli pupuk non subsidi, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi dan mengurangi beban subsidi Pemerintah," jelasnya dalam rilis sebagaimana diterima Suara.com.
Dikatakan Nugroho Christijanto, dari sejumlah pilot project Agro Solution yang telah dilakukan selalu menunjukkan hasil yang memuaskan, baik segi produktivitas maupun keuntungan yang diperoleh petani. Ia mencontohkan, dalam panen Agro Solution yang dilakukan di Jember, terdapat peningkatan hasil panen padi dari semula rata-rata 6 ton menjadi 9,7 ton per hektar.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Tanam Jagung Perdana dari Program Agro Solution di Dompu, NTB
"Kami optimis peningkatan produktivitas juga akan terjadi pada pertanian jagung di Dompu. Sehingga dapat meningkatkan keuntungan petani di Dompu," jelas Nugroho Christijanto.