Arifin Minta Tutuka Ariadji Bisa Kurangi Impor BBM dan LPG

Jum'at, 06 November 2020 | 13:15 WIB
Arifin Minta Tutuka Ariadji Bisa Kurangi Impor BBM dan LPG
Menteri ESDM Arifin Tasrif menggelar konferensi pers. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi melantik Tutuka Ariadji menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) baru menggantikan Djoko Siswanto yang sudah lebih setahun diberhentikan oleh Menteri ESDM sebelumnya Ignatius Jonan.

Acara pelantikan sendiri dilakukan langsung di Kementerian ESDM dan disiarkan secara virtual, Jumat (6/11/2020).

"Saya lantik Tutuka Ariadji menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi," kata Arifin dalam pidatonya.

Dalam acara pelantikan tersebut, terdapat 2 pejabat lainnya yang juga dilantik mereka adalah Dadan Kusdiana yang menempati posisi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Kemudian Maompang Harahap menjadi Inspektur I Kementerian ESDM.

Baca Juga: Terkontraksi Akibat Wabah, Industri Hulu Migas Butuh Keberlangsungan

"Saya ucapkan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik," kata Arifin.

Mengutip laman resmi Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Tutuka Ariadji adalah lulusan sarjana Teknik Perminyakan Institute Teknologi Bandung (ITB). Lalu, ia melanjutkan S2 dan S3 di Texas A&M University, Amerika Serikat (AS).

Setelah lulus kuliah di AS, ia kembali ke Indonesia dan mengabdi di ITB hingga saat ini.

Awalnya, Tutuka menjadi Asisten Pembantu Rektor Bidang Akademik ITB pada 1997-2001. Lalu, ia diangkat menjadi Sekretaris Departemen TM ITB pada 2003.

Kemudian, ia menjadi Sekretaris Prodi S2/S3 TM ITB periode 2005-2006. Karirnya pun semakin menjanjikan di ITB.

Baca Juga: Arcandra Ingin Pembangunan Infrastruktur Migas Ciptakan Efek Multiplier

Tutuka ditunjuk menjadi Direktur Politeknik Balikpapan pada 2006 hingga 2008. Setelah itu, ia menjadi Sekretaris Prodi Pasca Sarjana TM ITB pada 2009-2010.

Selanjutnya, pria kelahiran Solo 26 Agustus 1964 silam ini menempati posisi Wakil Dekan Akademik Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB pada 2011-2014.

Arifin Tasrif mengatakan, bahwa tantangan Tutuka menjadi Dirjen Migas tidaklah mudah karena banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam sektor energi ini.

"Tantangan yang akan saudara hadapi saat ini dan kedepan tidaklah mudah, apalagi saat ini sedang berupaya bangkit untuk memulihkan ekonomi kita akibat pandemi Covid-19," kata Arifin.

Arifin berharap kehadiran Tutuka dalam keluarga besar Kementerian ESDM dapat membantu dirinya untuk menyelesaikan segala masalah yang terjadi dalam sektor energi minyak dan gas.

"Saya berharap Dirjen Migas yang baru untuk dapat membantu saya dalam mewujudkan program prioritas strategis, seperti pemenuhan target lifting minyak bumi 1 juta barel," katanya.

Selain itu pekerjaan yang tak kalah penting kata Arifin yang harus segera diselesaikan Tutuka adalah pengurangan impor BBM dan LPG untuk meringankan beban devisa negara.

"Kita harus mengupayakan pengurangan impor BBM dan LPG, terus mendorong pembangunan infrastruktur jaringan kilang dan gas," ucapnya.

Yang terakhir kata Arifin adalah menyelesaikan masalah harga gas bumi bagi sektor industri, sehingga bisa berdaya saing dengan negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI