Suara.com - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) mencatatkan kinerja perusahaan yang kurang baik selama 2019. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 611,28 miliar dikarenakan adanya tekanan di pos beban pokok pendapatan dan beban bunga yang menjadi salah satu sebab tergerusnya laba Timah.
Tercatat beban pokok pendapatan perseroan sebesar Rp 18,16 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 82,69 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 9,92 triliun.
Sementara kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp 15,1 triliun. Angka ini juga mengalami peningkatan 66,48 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 9,07 triliun.
Di sisi lain, pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp 5,28 triliun. Angka ini turun 13,98 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 6,14 triliun.
Baca Juga: 3,5 Ton Timah Gagal Diselundupkan ke Luar Negeri, 4 Orang Jadi Tersangka
Sementara dari sisi aset perseroan tercatat senilai Rp 20,36 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 33,71 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat senilai Rp 15,22 triliun.
Meskipun mengalami kerugian, namun posisi Direktur Utama dan jajaran Direksi lain masih tetap aman. Adapun posisi Direktur Utama masih diisi oleh Riza Pahlevi Tabrani.
Para pemegang saham hanya mengganti posisi pada Dewan Komisaris. Itupun hanya satu posisi yakni Bambang Sunarwibowo yang diganti oleh Agus Rajani karena digeser ke PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam.