Suara.com - PT MNC Investama Tbk (BHIT) telah menggelar rapat verifikasi untuk mentabulasi dan mengumumkan hasil pemungutan suara sehubungan dengan penerbitan obligasi bersifat senior senilai 231 juta dollar AS atau sekira Rp 3 triliun yang diterbitkan oleh perseroan.
Pemegang obligasi telah menyetujui exchange offer yang diusulkan oleh perseroan.
"Exchange offer ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Konversi utang menjadi saham tersebut akan menurunkan sisa utang perseroan dan meringankan beban keuangan, sedangkan obligasi baru dengan tingkat kupon rendah akan secara drastis mengurangi beban keuangan yang ditanggung Perseroan. Kedua opsi ini akan memperkuat neraca, struktur permodalan dan laba rugi secara keseluruhan, yang pada akhirnya menguntungkan pemegang saham," ujar Direktur Utama MNC Investama Darma Putra ditulis Jumat (6/11/2020).
Pemegang Obligasi memiliki opsi untuk menukarkan obligasi dengan saham baru perseroan dengan nilai tukar 8.267.052 saham per 100.000 dollar AS dari jumlah pokok obligasi setara dengan harga konversi Rp 173 per saham dengan menggunakan nilai tukar Rp 14.302 per dollar AS.
Baca Juga: Buyback Saham, MNC Investama Siapkan Rp 675 Miliar
Adapun obligasi baru menawarkan kupon tetap 1% per tahun, ditambah dengan kupon variabel dari dividen tunai yang diterima perseroan dari PT Global Mediacom Tbk dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
Obligasi baru ini memiliki jangka waktu lima tahun. Perseroan akan mengajukan permohonan pengesahan kepada pengadilan Singapura pada 10 November 2020 dan diharapkan akan disetujui oleh pengadilan Singapura dan akan menjadi efektif pada pertengahan Desember 2020.
Setelah efektif, pemegang obligasi diminta memilih salah satu dari skema diatas. Perseroan telah mendapatkan konfirmasi bahwa setidaknya 65% pemegang obligasi akan mengkonversi obligasi menjadi saham.
Hal ini akan mengurangi utang induk BHIT dari 231 juta dollar AS menjadi 81 juta dollar AS atau turun 64,5%. Sementara ekuitas induk meningkat dari Rp 11,6 triliun menjadi Rp 13,8 triliun, kenaikan sebesar 18,1%.
Baca Juga: Nilai Saham Rp5,4 Triliun, Ini Akses Mercedes-Benz untuk Aston Martin