Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkolaborasi dalam menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat terdampak Covid-19. Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar hadir di Kantor Desa Mayeti, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Hari ini disalurkan BST untuk masyarakat terdampak Covid-19. Sasaran BST kali ini adalah KPM (Keluarga Penerima Manfaat) BLT DD (Dana Desa), yang belum terjangkau bantuan sosial, karena anggarannya yang terbatas, sementara jangkauannya luas. Ini bentuk sinergi dan kolaborasi, " kata Juliari, Jabar, Kamis (5/11/2020).
Adapun jumlah penerima BST dari Kemensos yang tidak terjangkau bansos BLT DD secara total 57.175 KPM, sementara di Kabupaten Subang telah terdaftar 50 KPM.
Juliari menyampaikan, data penerima bantuan merupakan usulan dari Kemendes PDTT melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendes PDTT. Data ini kemudian disisir oleh Pusdatinkesos.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Program Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal
Dari hasil penyisiran diperoleh adanya 57.175 KPM, yang tersebar di 67 kabupaten/kota di 11 provinsi.
"Bansos sudah mulai disalurkan kepada KPM sejak Oktober lalu selama tiga bulan, yakni sampai Desember 2020. Setiap KPM menerima Rp 300 ribu/bulan," tambahnya.
Di seluruh Jabar terdapat 5.184 KPM BST dari BLT DD, dengan total bantuan senilai Rp 1.555.200.000.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Halim menjelaskan, BLT DD yang semula merupakan program Kemendes PDTT, akhirnya diakomodasi sebagai program bansos Kemensos, yakni BST.
Dalam rangka penanganan Covid-19, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, kementeriannya melakukan realokasi anggaran dan menyelenggarakan program bansos.
Baca Juga: Sesuai Arahan Jokowi, Kemensos Lanjutkan Bansos dan Bantuan Tunai 2021
Untuk masyarakat desa yang terdampak Covid-19, Kemendes PDTT menyelenggarakan Program BLT DD. Namun dalam perjalanannya, anggaran Kemendes PDTT tidak bisa menjangkau seluruh sasaran.
"Saya melaporkan kepada presiden, anggarannya habis. Keputusannya, BLT DD diambil alih oleh Kemensos menjadi BST, " katanya.
Abdul Halim menyatakan hal ini sebagai bentuk komitmen tinggi dan kecintaan presiden kepada rakyatnya, agar bansos tetap berkesinambungan.
Terkait akomodasi program Kemendes PDTT, Juliari menyatakan hal ini sebagai sinergi dan perpaduan sangat bagus.
"Yang utama adalah memikirkan nasib rakyat terdampak pandemi. Ini sejalan dengan arahan bapak presiden," katanya.
Dalam kesempatan itu, Juliari dan Abdul Halim juga menyaksikan penyaluran BST yang selama ini menjadi program rutin Kemensos dalam penanganan Covid-19 untuk masyarakat di Subang.
Program BST Kemensos di Jabar dialokasikan kepada 182.714 KPM, dengan nilai bantuan sebesar Rp 657.774.000.000, alokasi kuota BST sebanyak 1.070.708 KPM dengan nilai total Rp 3.854.728.000.000