Suara.com - Untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), pemerintah membantu warga untuk meningkatkan kualitas perumahan di kawasan ini untuk menjadi homestay. Dukungan ini diwujudkan dalam Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), yang dilakukan oleh Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Program Sarhunta di KSPN sangat diperlukan sebagai upaya pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisata. Selain itu juga untuk mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan serta penataan lingkungan,” ujar Direktur Jenderal Perumahan PUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk melaksanakan hal tersebut, Khalawi mengatakan, telah menetapkan Petunjuk Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Pondok Wisata (Homestay) dan usaha pariwisata lainnya dalam mendukung KSPN.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024, setidaknya ada lima lokasi KSPN yang kini menjadi lokasi Program Sarhunta, yakni Danau Toba di Sumatera Utara sebanyak 1.811 unit rumah, Borobudur di Jawa Tengah sebanyak 732 unit rumah. Selanjutnya adalah Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 910 unit rumah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 660 unit dan Likupang di Sulawesi Utara sebanyak 463 unit rumah.
Baca Juga: Untuk Bedah Rumah di Jateng, PUPR Salurkan Rp 300 Miliar Lebih
Lokasi KSPN harus memiliki kemudahan akses, ketersediaan daya tarik wisata, ketersediaan amanitas, dan kesesuaian ruang zonasi.
“Total rumah yang kami tingkatkan kualitasnya untuk mendukung KSPN sebanyak 4.576 unit, dengan total anggaran mencapai Rp 374,03 miliar,” lanjutnya.
Menurut data, jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kualitas rumah dengan tetap memperhatikan budaya serta kearifan lokal, dan terdiri dari dua jenis, yakni perbaikan rumah tanpa fungsi usaha dengan bantuan sebesar Rp 35 juta dan perbaikan serta pengembangan rumah senilai Rp 115 juta.
Untuk membentuk kontinuitas atau kesinambungan ruang publik, dilaksanakan juga penataan lingkungan berupa pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan, berupa jalan lingkungan dan drainase serta penerangan jalan lingkungan. Adapun fasilitas pendukung lain yang disiapkan berupa penunjuk arah, fasad bangunan dan elemen lanskap.
“Nantinya, masyarakat dapat memanfaatkan hunian yang telah ditingkatkan kualitasnya untuk usaha homestay, workshop, toko, kuliner maupun usaha atau jasa lainnya,” tandasnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, PUPR telah Selesaikan 601.637 Unit Rumah bagi Masyarakat
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal perumahan juga telah menetapkan sejumlah persyaratan untuk para penerima bantuan tersebut, antara lain Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah berkeluarga, berpenghasilan maksimal Rp 6 juta, menguasai tanah dengan bukti yang sah, memiliki dan menempati rumah yang diusulkan serta berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata Indonesia.
Para penerima bantuan harus membentuk kelompok, bertanggungjawab secara tanggung renteng, mendukung pariwisata yang ada di daerahnya, serta bersedia mengikuti pembinaan pengelolaan usaha pariwisata.
Salah seorang penerima bantuan Sarhunta di KSPN Borobudir, Suripta mengatakan, ia sangat berterima kasih atas bantuan dari Kementerian PUPR, sehingga rumahnya kini bisa menjadi homestay bagi para wisatawan. Ia berharap, wisatawan tidak perlu jauh-jauh mencari penginapan, karena sudah ada homestay di sekitar Borobudur yang layak huni, dan memiliki fasilitas penginapan yang baik.
“Kami yakin, perekonomian masyarakat sekitar Borobudur dapat terus meningkat, karena adanya bantuan dari Program Sarhunta ini. Terimakasih Kementerian PUPR,” katanya.
Hal Senada juga disampaikan Lamun, salah seorang penerima Program Sarhunta di Desa Sukadana di KSPN Mandalika.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah, yang telah memberikan bantuan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Jika sebelumnya kami hanya menjadi penonton dan penggerak wisata di kawasan ini, tapi kali ini kami bisa ikut partisipasi langsung sekaligus belajar struktur pondasi bangunan yang baik serta terlibat dalam pengerjaan langsung rumah,” katanya.
Sementara itu, Epriyono sebagai salah satu penerima bantuan Sarhunta dari Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, KSPN Mandalika juga mengucapkan terima kasih saya kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atas usulan bantuan homestay dan perbaikan tokonya.
Tokonya, yang juga menjadi rumah tinggal baginya dan keluarga, sebelumnya hanya terdiri dari satu ruang untuk jualan dan satu ruang untuk kamar tidur. Kini tokonya telah diperbaiki dan dibuatkan kamar untuk homestay para wisatawan yang datang berkunjung.
“Sekarang saya dan keluarga bisa tidur di ruangan yang layak dan dilengkapi kamar mandi yang layak. Harapan saya, semoga pemerintah akan selalu memperhatikan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan Saya berjanji akan merawat homestay ini dengan baik. Semoga membawa keberkahan bagi saya dan keluarga serta tempat wisata di sini,” harapnya.