Kurangi Impor Aspal Minyak, Luhut Dorong Produksi Asbuton Ditingkatkan

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 05 November 2020 | 10:38 WIB
Kurangi Impor Aspal Minyak, Luhut Dorong Produksi Asbuton Ditingkatkan
Ilustrasi: Buruh membongkar muat aspal lokal produksi dari Kabupaten Buton ke dalam kapal barang yang akan didistribusikan ke Ternate di Pelabuhan Nusantara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/10/2020). ANTARA FOTO/Jojon/wsj. (ANTARA FOTO/JOJON)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produksi aspal Buton atau Asbuton bisa ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang saat ini sedang dikejar oleh pemerintah.

"Asbuton harus lebih baik dari luar negeri. Asbuton harus ada kepastian antara ketersediaan dan penggunaannya sudah jelas," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi lintas Kementerian/Lembaga tentang Pemanfaatan Aspal Buton yang dihelat secara virtual, Rabu (4/11).

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Luhut Pandjaitan meminta semua pihak berkolaborasi dan dalam waktu seminggu ke depan harus sudah ada kesepakatan produksi Asbuton pada 2021 dan 2022.

"Pastikan dulu tentang harus bisa produksi dan mengenai standardisasi, saya sepakat sekali, SNI itu keharusan," ujar dia.

Baca Juga: Luhut Ungkap Bali Ditargetkan Zona Hijau Covid-19 Awal 2021

Hal Senada dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/PUPR Basuki Hadimuljono. Pihaknya mendukung komitmen untuk mengurangi importasi aspal minyak sebanyak 500 ton pada tahun 2021.

"Kalau memang ada produksi pasti akan kami manfaatkan. Pembangunan dan pemeliharaan jalan kami sudah atur semisal untuk aspal plastik, beton, dan tentunya untuk Asbuton. Kita wajib pakai ini, ini sebuah keharusan, sebab adalah salah kita sendiri kalau kita tidak bisa menggunakan dengan maksimal Asbuton," tuturnya.

Lebih lanjut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM Arifin Tasrif menjelaskan langkah-langkah untuk mewujudkan Asbuton agar dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kita buat SNI agar campuran Asbuton bisa maksimal. Sesudah tahun 2025 kita kaji lagi dan lakukan eksplorasi tambahan, agar menjadi cadangan, sekaligus mensubstitusi impor," ujarnya.

Asosiasi Asbuton Indonesia (Aspabi) mengungkapkan pada tahun 2021 direncanakan akan terbangun pabrik pemurnian Asbuton. Asosiasi juga menyatakan SNI untuk Asbuton sudah ada dan tersertifikasi.

Baca Juga: Molor, Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pekan Ketiga Desember

Berdasarkan data Kementerian PUPR, Asbuton sudah digunakan untuk pembangunan dan preservasi jalan. Hal itu diatur melalui Permen PUPR Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penggunaan Asbuton.

Total deposit Asbuton diperkirakan sebesar 663 juta ton dan memiliki manfaat antara lain sebagai aditif aspal, substitusif aspal, memenuhi kebutuhan aspal nasional lebih dari 100 tahun, dan dapat membuka lapangan kerja lebih luas lagi.

Pada tahun 2020 penggunaan Asbuton dilakukan di 25 provinsi dengan total 42.871 ton untuk penanganan jalan sepanjang 793 km dengan progres mencapai 65,84 persen. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI