Suara.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia menilai sweeping terhadap sejumlah produk asal Prancis di sejumlah toko ritel sebagai protes terhadap pernyataan Presiden Emmanuel Macron merugikan perekonomian nasional.
"Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian khususnya sektor perdagangan," kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kepada Suara.com, Rabu (4/11/2020).
Menurut Roy penyisiran semacam itu bukan pendekatan yang bagus, sebaliknya membuat ekonomi yang sekarang sedang sulit akibat pandemi virus corona, semakin membebani peritel menjalankan usaha.
"Apalagi saat ini ditengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi, di masa pandemi ini," katanya.
Baca Juga: Kesalahan Terbesar Macron, Menyamakan Islam dan Teroris
Aprindo meminta aparat bersikap tegas terhadap aksi sweeping yang dinilai mengarah ke anarki.
Peritel tidak bisa berbuat banyak menyangkut protes terhadap produk buatan Prancis. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pilihan konsumen.
"Kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern," kata Roy.
Bagi peritel, harapannya perdagangan tetap berjalan dengan baik, apalagi sekarang sedang masa pandemi.
"Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal," katanya.
Baca Juga: Macron: Saya Tak Bisa Benarkan Kekerasan Fisik karena Kartun Nabi Muhammad
Aprindo, kata Roy, mendukung sikap pemerintah Indonesia dalam menyikapi persoalan sebagai buntut pernyataan kontroversial Macron.
"Kami meminta agar pemerintah RI, terus aktif berkomunikasi dengan pemerintah Prancis untuk menindaklanjuti sikap tegas, yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo, pada beberapa hari lalu," katanya.
Perdagangan Indonesia - Prancis selama berlangsung baik, saling berkontribusi.