Airlangga Hartarto : Indonesia Sudah Masuk Masa Pemulihan Ekonomi

Rabu, 04 November 2020 | 15:46 WIB
Airlangga Hartarto : Indonesia Sudah Masuk Masa Pemulihan Ekonomi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Indonesia sudah masuk masa pemulihan ekonomi, yang akan terus berlangsung hingga tahun 2021.

"Indonesia saat ini sudah memasuki masa pemulihan, dan pemerintah yakin momentum pemulihan ini akan terus berlangsung hingga tahun 2021. Keyakinan tersebut muncul dari berbagai indikator kinerja ekonomi nasional yang mulai membaik," katanya, dalam Indonesia Industry Outlook #IIO2021 Conference secara daring bertema "2021: It's Time to Win-Back "Reimagine, Recover, Regain", yang diselenggarakan oleh Inventure, di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Untuk mewujudkan hal itu secara penuh, maka negara dibutuhkan kerja sama semua elemen bangsa. Hal ini termasuk kalangan entrepreneurs dan pelaku usaha.

"Dengan semangat persatuan Sumpah Pemuda, Indonesia akan bisa cepat keluar dari krisis pandemi. Kita harus menggelorakan semangat persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan perjuangan dan kerja sama yang kuat kita dapat melampaui pandemi secara bersama-sama," tambahnya.

Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Akui Daya Beli Masih Rendah

Pada 2020, Indonesia akan mencapai pertumbuhan berkisar -1,6 persen hingga 6 persen. Hal ini akan membuat Indonesia berada di range pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari negara lain. Utilisasi sektor industri pun membaik, rata-rata di angka 55 persen.

Menurut Airlangga, peningkatan aktivitas ekonomi terlihat dari mulai menggeliatnya industri manufaktur, yang mana Purchashing Manager Index (PMI)-nya diharapkan berada di atas 50 (ekspansif).

Sektor industri dasar dan aneka industri juga mengalami pemulihan, dimana sektor-sektor tersebut naik 50 persen dibanding Maret 2020.

Airlangga juga melihat, upaya-upaya pemulihan ekonomi sudah menunjukkan tren yang positif dan berimbas pada bangkitnya sektor manufaktur.

Bangkitnya industri pengolahan ini terlihat dari peningkatan impor bahan baku dan barang modal, dan neraca perdagangan di triwulan ketiga surplus menjadi 8 miliar dollar AS.

Baca Juga: Gegara Video Narasi TV, Guru Besar Universitas Airlangga Banjir Cibiran

Perbaikan tak hanya di sektor riil, tapi juga di pasar modal dan sektor keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan sudah menyentuh level 5.159 dan kurs rupiah sudah mencapai Rp 14.585 per 3 November.

Kinerja emiten juga 63 persen masih membukukan profit. Hal ini sejalan dengan kondisi yang membaik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI