Suara.com - Industri manufaktur Tanah Air perlahan bangkit kembali di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19.
Geliat tercermin dari purchasing managers index manufaktur Indonesia bulan Oktober yang menembus level 47,8 atau naik dibanding capaian pada September yang menempati posisi 47,2 sebagaimana dilansir oleh IHS Markit.
Atas capaian ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bersyukur. Tren perbaikan ekonomi dikatakan mulai berjalan, meski masih lambat.
"Alhamdulillah, ini berita yang baik. Walaupun terjadi kenaikan tipis, masih menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri. Semoga menjadi semangat bersama untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Agus Gumiwang di Jakarta, Rabu (3/11/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Tolak Mentah-mentah Usulan Pajak 0 Persen Mobil Baru
Peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada awal kuartal IV tahun 2020 dinilai sebagai sinyal positif terhadap performa ekonomi yang kian bergairah.
"Sektor manufaktur memang cukup terpengaruh oleh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara penuh di beberapa daerah," kata dia.
Agus mengapresiasi pemerintah daerah yang telah melakukan pelonggaran PSBB. Selain mampu menunjang aktivitas sektor industri, upaya tersebut menandakan bahwa penyebaran virus korona sudah dapat ditekan.
"Kami bertekad menjaga roda perekonomian terus berputar dengan menjamin keberlangsungan operasi dan mobilitas kegiatan industri, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.
Menperin menambahkan, upaya menaikkan daya beli masyarakat juga menjadi sangat penting karena bisa meningkatkan kepercayaan diri dari para pelaku industri untuk ekspansi.
Baca Juga: Kinerja Manufaktur Positif, Menperin Sebut Kebijakan PEN Berjalan Baik
"November dan Desember bisa dijadikan acuan apakah recovery benar-benar terjadi," ujarnya.
Menurut dia, penurunan PMI pada September ketimbang bulan sebelumnya disebabkan industri yang tadinya melakukan ekspansi menjadi bersikap wait and see dan lebih hati-hati. Hal ini dinilai dapat berpengaruh pada rencana-rencana produksi dan peningkatan utilitasnya.