Suara.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah platform konferensi video menjadi sangat penting baik untuk pekerjaan dan komunikasi pribadi. Selama pandemi, cara konferensi video banyak diandalkan untuk mengadakan rapat online. Terlebih setelah adanya larangan jaga jarak atau social distancing.
Tak heran, hampir semua sektor dipaksa untuk melakukan transformasi digital dan inovasi teknologi untuk mendukung produktivitas. Mulai dari belajar, bekerja, berbelanja, hingga berobat, semua memanfaatkan layanan teknologi jarak jauh.
Sayangnya kepopuleran platform konferensi video tidak dibarengi dengan sisi keamanan dan kenyamanan penggunannya. Masalah terbesar adalah pemakaian data pengguna tanpa izin.
Selain itu, permasalahan bandwith dan koneksi juga menjadi penting, terlebih di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).
Baca Juga: Masalah Ini Dirasakan Anak Prasekolah & Usia Sekolah Saat Belajar Online
Kini telah hadir Jumpa.id sebuah layanan konferensi video buatan anak bangsa. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof Nizam pun mengaku senang. Dia menilai layanan konferensi tersebut bisa menjadi sarana terbaik untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ)) di lingkungan sekolah dan kampus.
"Siswa dan mahasiswa bisa lebih fokus belajar, terlebih ini adalah aplikasi yang dikembangkan untuk keperluan pendidikan," ujar Nizam dalam keterangannya, Selasa (3/11/2020).
Nizam menyebutkan ada tiga kendala mencolok yang selalu menghambat kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Yaitu, quota internet tidak cukup dari segi kapasitas, biaya belum terjangkau, infrastruktur belum merata," katanya.
Belum lagi masalah akan makin berat bagi para siswa yang berada di pelosok.
Baca Juga: Siswa Bunuh Diri karena Belajar Online, Guru Diminta Kurangi Tugas Sekolah
Mereka tidak seberuntung siswa di perkotaan. Banyak kendala yang mereka hadapi dalam proses belajar secara daring. Selain soal kuota internet, jaringan internet yang susah, dan bahkan ada yang belum sanggup membeli gawai.
Nizam berharap, para pengelola pendidikan negeri dan swasta untuk segera menerapkan kegiatan PJJ dengan menggunakan Jumpa.id karena akan menyelesaikan tiga kendala utama tersebut.
Sementara, Rudi Bustanil Wijawa, Direktur PT Jumpa Daring Indonesia, menjamin aplikasi yang disediakannya akan bisa menjawab tantangan kebutuhan platform konferensi video yang bisa dipergunakan secara masal dan murah.
Paltform ini bisa berkolaborasi dengan penyedia jaringan maupun penyedia jasa untuk mengemas menjadi platform yang mudah digunakan.
"Karena teknologinya sangatlah rendah dari spek teknis untuk gawainya, sehingga sangat mudah digunakan oleh siswa, guru, dosen, dan UKM," imbuh Rudi.