Ini merupakan laju inflasi pertama sejak 3 bulan berturut-turut mengalami deflasi dari bulan Juli, Agustus dan September akibat lemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Kecuk menjelaskan, dari 11 kelompok pengeluaran 6 diantaranya mengalami inflasi sementara 5 kelompok pengeluaran mengalami deflasi.
Dimana inflasi tertinggi untuk kelompok makanan dan minuman, tembakau yang sebesar 0,29 persen, kemudian penyediaan makanan dan minumana penyedia restoran sebesar 0,19 persen dan kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,15 persen.
Sementara untuk deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, perlengkapan pemeliharaan rutin rumah tangga, transportasi, informasi dan komunikasi dan kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya.