MUC Equity Partners Raih Sertifikasi Kualitas Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 02 November 2020 | 05:47 WIB
MUC Equity Partners Raih Sertifikasi Kualitas Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Logo MUC Equity Partners.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - MUC Equity Partners atau PT Mandiri Utama Capital, perusahaan konsultasi keuangan pasar modal dan jasa penasihat pengelolaan dana, memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 ID20/05417 untuk sistem manajemen mutu dari SGS United Kingdom Ltd. Sertifikasi ini membuktikan keandalan sistem manajemen mutu perseroan.

Managing Director SGS Indonesia Shashibhushan Jogani mengatakan, pengakuan resmi ISO 9001: 2015 kepada MUC Equity Partners adalah dalam ruang lingkup jasa capital market, financial, dan private equity advisory menunjukkan sistem manajemen kualitas yang ditunjukkan MUC Equity Partners.

"Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Markus Widjaja dan seluruh tim atas pencapaian Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang bergengsi ini," kata Shashibhushan Jogani dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, dengan menerapkan sistem manajemen kualitas, semua orang akan mendapatkan keuntungan, pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemerintah, komunitas keuangan, dan tentu saja negara.

Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pebisnis Pemula

Semua pemangku kepentingan akan mengenali perusahaan sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap kualitas.

"Auditor kami sangat senang melihat tingkat komitmen dan implementasi sistem manajemen Anda. ISO 9001:2015 didasarkan pada gagasan mengenai peningkatan berkelanjutan, memberikan proses manajemen yang efisien, membantu Anda untuk berekspansi ke pasar baru, karena beberapa sektor atau beberapa klien memerlukan sertifikasi ISO 9001:2015 sebelum melakukan bisnis," sambungnya.

Komisaris MUC Equity Partners Dona Carlene berharap MUC Equity Partners bisa semakin meningkatkan kinerja dan mencapai target yang diinginkan ke depan.

Menurut Direktur MUC Equity Partners Markus M. Widjaja, perusahaan berkomitmen untuk senantiasa menempatkan kepuasan nasabah, klien, dan mitra sebagai prioritas utama dan berupaya untuk memenuhi perundangan dan persyaratan yang berlaku melalui peningkatan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen Mutu perusahaan.

"Sertifikat ini menjadi amanah untuk menjaga kualitas pelayanan kepada nasabah, dan keberhasilan ini merupakan sebuah tonggak sejarah penting bagi perjalanan perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanan, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan konsultan keuangan dan private equity dengan pertumbuhan aset dan perkembangan kinerja yang lebih baik serta berkesinambungan," ucap Markus.

Baca Juga: Tips Keuangan: Cara Efektif Nabung untuk Beli Rumah dalam Jangka Pendek

Jasa pelayanan yang diberikan oleh MUC Equity Partners antara lain meliputi pemasaran produk investasi, cash management system, IPO Preparation, mergers and acquisitions dan private equity.

MUC Equity Partners membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan memberikan masukan, arahan perbaikan, penyempurnaan dan peningkatan kinerja perusahaan melalui beberapa alternatif rencana strategis untuk saat ini dan masa mendatang.

Sementara Dicky selaku business partner dan advisor optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5% - 5,5% di tahun 2021 mendatang setelah pandemi ini berakhir.

Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama.

Kemudian inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3% untuk mendukung daya beli masyarakat, rupiah pada kisaran Rp 14.600 per dolar AS, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29%.

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 45 dollar AS per per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari.

Adapun, pemerintah menargetkan defisit anggaran 2021 sebesar Rp 971,2 triliun atau setara 5,5% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut dipatok lantaran penerimaan negara yang belum bisa menutupi peningkatan belanja negara di masa recovery ekonomi tahun depan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp 1.776,4 triliun. Sementara, belanja negara Rp 2.747,5 triliun.

MUC Equity Partners didirikan oleh para ahli yang memang berlatar belakang keuangan, pasar modal dan perbankan. Beroperasi sejak awal Agustus 2016, perusahaan memperlihatkan pertumbuhan yang relative stabil. Dari pertumbuhan equitas Perseroan dalam empat tahun terakhir telah bertumbuh sebesar 204%.

Pada bagian lain, Markus mengaku di masa yang tidak mudah dan penuh tantangan seperti saat ini, pihaknya memahami peningkatan kompetisi dan persaingan bisnis khususnya di bidang Investasi menuntut adanya diferensiasi baik produk maupun pelayanan.

Dia menyebut ke depan perseroan akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja perseroan sebesar 30% per tahun melalui diversifikasi produk layanan, pengembangan IT sistem, rencana Merger dengan Private Equity yang Strategis dan rencana melakukan Intital Public Offering di tahun 2025 mendatang.

"Adapun rencana MUC Equity Partners tahun 2021 adalah memasarkan produk asuransi, indeks dan IPO Developer. Perseroan berencana untuk melakukan IPO di tahun 2025," sambung Markus.

Ia menambahkan bahwa tantangan pasar modal saat ini adalah keterbatasan informasi keuangan, kurangnya pengetahuan tentang pasar modal dan masih sedikitnya jumlah potensial investor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI