Suara.com - Harga minyak dunia kembali merosot lebih dari 3 persen. Mengutip CNBC, Jumat (30/10/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok 3,76 persen menjadi 37,65 dollar AS per barel.
Sedangkan patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melorot 3,26 persen menjadi menetap di posisi 36,17 dollar AS per barel.
Meroketnya lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Eropa mengharuskan warga tinggal di rumah untuk semua aktivitas, kecuali yang penting, mulai Jumat, sementara Jerman akan menutup bar, restoran, dan teater mulai 2 November hingga akhir bulan.
Sementara itu, Organisasi Negara Ekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memantau prospek permintaan yang memburuk itu dengan cermat.
Baca Juga: Lagi! Cairan Pekat Diduga Minyak Tumpah di Teluk Balikpapan
OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, berencana memangkas pengurangan produksi pada Januari 2021 dari 7,7 juta barel per hari (bph) saat ini menjadi sekitar 5,7 juta bph.
OPEC Plus dijadwalkan bertemu pada 30 November dan 1 Desember untuk menetapkan kebijakan.
Meningkatnya produksi minyak Libya juga membebani sentimen. Anggota OPEC itu memperkirakan produksi mencapai 1 juta bph dalam beberapa pekan ke depan, dua kali lipat dari level awal bulan ini.
Minyak awalnya rebound sedikit dari kerugian di perdagangan Asia, didorong technical support dan prospek pasokan jangka pendek yang lebih ketat karena Badai Zeta menghantam Louisiana.
Tetapi badai itu diperkirakan melemah pada Kamis pagi di Amerika Serikat, dan kembalinya produksi AS akan menambah kelebihan pasokan yang ada.
Baca Juga: Badai Datang Lagi, Harga Minyak Dunia Terkerek Naik