Perusahaan Rokok Elektrik Juul Labs Berencana Hengkang dari Eropa dan Asia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 06:38 WIB
Perusahaan Rokok Elektrik Juul Labs Berencana Hengkang dari Eropa dan Asia
Ilustrasi rokok elektrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juul Labs, perusahaan rokok elektrik (rokel) yang berbasis di San Fransisco, AS, berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, termasuk angkat kaki dari pasar Eropa dan Asia. Kebijakan diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan mengubah arah bisnisnya.

Manajemen Juul tidak merinci jumlah karyawan yang akan di-PHK. Sebelumnya, The Wall Street Journal, melaporkan saat ini, Juul Labs mempekerjakan sekitar 2.200 orang. Kemungkinan, jumlah tenaga kerja yang dipangkas mencapai 1.200 orang atau separuhnya.

"Belum ada keputusan akhir yang dibuat dan kami terus melalui proses evaluasi," ujar juru bicara Juul dalam sebuah pernyataannya, ditulis Jumat (30/10/2020).

PHK tersebut merupakan bagian dari mengubah arah bisnis perusahaan yang telah dimulai sejak September 2019.

Bukan pertama kalinya Juul melakukan perubahan signifikan pada tenaga kerjanya. Pada November 2019, perusahaan memangkas tenaga kerjanya hingga 650 orang demi menghemat 1 miliar dollar AS. Pada April 2020 lalu, Juul kembali memutuskan untuk mem-PHK sebagian karyawan.

K.C Crosthwaite, mantan eksekutif Altria yang turun tangan menjabat CEO Juul mengatakan, perusahaan masih dalam tahap eksplorasi dalam memutuskan kebijakan PHK dan upaya menarik diri dari pasar internasional.

"Kami tidak memiliki rincian untuk dibagikan tentang perkiraan jumlah karyawan yang terkena dampak, atau negara yang akan terdampak (menarik diri). Namun, pengurangan (PHK) akan memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi," kata Crosthwaite.

Sementara itu salah satu pelanggan Juul, Dio Alief Irawan, merasa khawatir dengan perginya pabrikan rokok elektronik ini dari Asia, dia mempertanyakan bagaimana pasokan pods pengguna Juul di Indonesia yang sudah nyaman dengan produk ini.

“Saya sudah cukup lama memakai Juul sebagai pengganti rokok, kalau perusahaannya sudah tidak ada di Tanah Air nanti saat saya kehabisan pods bagaimana mencarinya. Sedangkan bukan hanya dari Indonesia mereka (Juul) perginya, tetapi Asia, hal ini menyebabkan teman-teman sesama pengguna Juul harus mencari produk lainnya yang mungkin serupa,” ujar Dio.

Baca Juga: Peneliti Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan Seputar Rokok Elektrik

Di lain sisi, hengkangnya Juul dari pasar Asia tidak membuat cemas kalangan pengusaha vaping Tanah Air. Ketua Asosiasi Perusahaan Vape Indonesia (APVI) Aryo mengaku tidak terlalu merisaukan hengkangnya Juul Labs dari Indonesia, karena kontribusinya terhadap perekonomian nasional, tidak terlalu signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI