Tantangan Para UKM Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi

Rabu, 28 Oktober 2020 | 17:23 WIB
Tantangan Para UKM Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi
Ilustrasi menyusun rencana keuangan. (Dok : Kredivo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret kemarin memang memukul sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang mengambil langkah-langkah sulit dan ekstrim dalam mempertahankan bisnis mereka dan tentunya untuk mengurangi kerugian akibat kejadian ini.

Ada perusahaan yang PHK ribuan karyawan, merumahkan ribuan karyawan hingga pandemi selesai, ditambah juga sedikitnya lowongan kerja hingga menurunnya pendapatan UKM.

Tidak bisa dipungkiri bahwa UKM merupakan salah satu penopang utama perekonomian nasional. Dilansir dari Kompas, anggota komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan, UKM sudah berkali-kali terbukti paling kuat dalam menghadapi kondisi ekonomi yang rawan krisis. Menurutnya, daya tahan UKM berbeda dengan perusahaan besar yang sangat terpengaruh kondisi global.

Lalu, apa saja tantangan yang dihadapi para UKM dan bagaimana solusi untuk membangkitkan kembali para bisnis UKM? Mari simak ulasan berikut.

Memasuki Pasar Global

Dilansir dari Kompas, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, tantangan terbesar bagi UKM sektor kreatif adalah memasuki pasar global dunia.

Ada berbagai hambatan yang dialami, mulai dari urusan logistik, pengurusan dokumen, hingga biaya yang tinggi. “Biayanya tinggi disebabkan karena kebanyakan pelaku usaha di bidang ekraf tidak banyak mengerti bagaimana proses ekspor dan sifatnya bukan produk massal,” tutur Wishnutama.

Menjaga Kesehatan Cashflow

Banyak pelaku UKM yang merasakan pendapatannya menurun akibat tidak adanya pelanggan yang membeli produk semenjak PSBB dan physical distancing diberlakukan. Ini membuat cash flow para pelaku usaha berantakan.

Baca Juga: Trik Anti Rugi Kredit HP Tanpa Uang Muka

Sebab, cash flow adalah salah satu indikator kondisi keuangan perusahaan, dimana cash flow yang baik menandakan perusahaan baik. Maka kondisi arus kas yang sehat, menandakan kondisi perusahaan juga sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI