Ramalan Airlangga, Kuartal III Ekonomi Bisa Minus 3 Persen

Selasa, 27 Oktober 2020 | 15:55 WIB
Ramalan Airlangga, Kuartal III Ekonomi Bisa Minus 3 Persen
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) dengan pengusaha Prancis yang berlangsung secara daring, Selasa (30/6/2020). [Dok. KBRI Paris]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III bakal minus antara 3 persen hingga 1 persen.

Hal tersebut dikatakan Airlangga saat konferensi pers di Kantor BNPB secara virtual, Selasa (27/10/2020).

"Kita memprediksi di Kuartal III ini yang bentar lagi akan keluar ini rincian antara minus 3 sampai 1," kata Airlangga.

Airlangga mengungapkan bahwa masa kritis kondisi ekonomi Indonesia sudah terlewatkan pada kuartal II yang lalu dimana pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Baca Juga: OJK Regional 6: Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Masih Tinggi

"Jadi kalau kita lihat Kuartal II diperkirakan itu kita bottom-nya ada di sana di atas minus 5, kontraksi terdalam," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 berada direntang minus 2,9 persen hingga minus 1 persen.

Itu berarti perekonomian nasional dipastikan sudah masuk kedalam jurang resesi karena pada kuartal II kemarin, pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kuartal III kita perkirakan pertumbuhan ekonomi pada kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1 persen," ucap Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita secara virtual, Senin (19/10/2020).

Namun kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kondisi ekonomi pada kuartal III sudah sangat lebih baik dibandingkan dengan kuartal II, hal tersebut terlihat dari beberapa indikator ekonomi yang telah menunjukkan perbaikan.

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Ekonomi Segera Pulih dan Kembali Positif

Hal tersebut sejalan dengan perkiraan lembaga ekonomi dunia yang menyebut kuartal III kondisinya jauh lebih baik.

"Ini artinya beberapa daerah, utamanya negara advance ada pemulihan cepat di kuartal III. Pada bulan lalu kontraksi di semua negara mengalami kontraksi yang sangat dalam," kata Sri Mulyani.

Meski begitu lanjut Sri Mulyani menambahkan kondisi ekonomi dunia bisa saja akan mengalami perubahan jika penyebaran virus Covid-19 semakin meningkat.

"Risiko utama tetap sama apakah Covid-19 bisa dikelola, terutama ancaman second wave dan apakah kesediaan vaksin berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Meski banyak pandangan soal vaksin ini, tapi outlook-nya sudah ada penyediaan vaksin," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI