Suara.com - Makin masifnya penyebaran virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara di dunia, makin membuat khawatir permintaan akan bahan bakar kembali menurun dan membuat harga minyak anjlok lebih dari 3 persen.
Mengutip CNBC, Selasa (27/10/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional ditutup merosot 1,31 dollar AS atau 3,1 persen menjadi 40,46 dollar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 1,29 dollar AS atau 3,2 persen, menjadi menetap di 38,56 dollar AS per barel. Kedua kontrak tersebut anjlok hampir 2,5 persen pekan lalu.
Amerika Serikat (AS) melaporkan jumlah tertinggi infeksi virus corona, sementara di Prancis kasus baru mencapai rekor lebih dari 50.000 orang. Italia dan Spanyol memberlakukan pembatasan baru untuk mengekang penyebaran virus tersebut.
Baca Juga: Gelombang Kedua Pandemi Corona, Harga Minyak Anjlok 2 Persen
Sementara itu, National Oil Corp (NOC) Libya mengakhiri kondisi force majeur pada fasilitas tersisa yang ditutup blokade ekspor minyak selama delapan bulan.
NOC mengatakan produksi Libya akan mencapai 1 juta barel per hari (bph) dalam beberapa pekan mendatang, peningkatan yang lebih cepat dari ekspektasi banyak analis.
Hal itu dapat mempersulit upaya Organisasi Negara Eksportir Minyak untuk membatasi pasokan guna mengatasi permintaan yang lesu.