Go Digital ASEAN, 20.000 UMKM Siap Masuk Ekosistem Digital

Suwarjono Suara.Com
Senin, 26 Oktober 2020 | 23:04 WIB
Go Digital ASEAN, 20.000 UMKM Siap Masuk Ekosistem Digital
Ilustrasi umkm (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - The Asia Foundation dengan dukungan dari Google tengah mengembangkan ”Go Digital ASEAN” yang dilaksanakan di semua negara ASEAN. “Program yang juga menjadi agenda the ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small, and Medium Enterprises (ACCMSME) ini didesain untuk memberi keterampilan memanfaatkan teknologi digital bagi 200,000 orang di semua negara ASEAN,” demikian Sandra Hamid, Country Representative The Asia Foundation.

“Selain UMKM, program diberikan kepada angkatan muda yang belum bekerja, terutama di wilayah pedesaan dan tertinggal. Dan, secara khusus, menyasar kelompok marginal: perempuan dan penyandang disabilitas.”

Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs Southeast Asia, Google Asia Pacific, menjelaskan bahwa tidak mudah bagi UMKM bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital “Mereka perlu dibantu dan dilatih untuk menggunakan gawai dan menggunakan berbagai aplikasi dan start up yang ada untuk menjalankan bisnis mereka,” tambahnya.

Sementara itu, menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki,  baru 13 persen UMKM kita yang   terhubung ke platform digital. Kementerian  berupaya mendorong sebanyak mungkin UMKM masuk ke ekosistem digital. Hal ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan.

Baca Juga: Menkop UKM Blak-blakan soal 3 Masalah UMKM untuk Go Digital

“Sejak pandemi, penjualan di marketplace meningkat sampai  26 persen,  dari 3,1 juta transaksi per hari. Tapi, harus kita akui, tidak semua UMKM mampu mengakses platform digital dalam skala nasional,” kata Teten Masduki. “Kehadiran program ini menjadi bagian dari komitmen kita untuk mendorong 10 juta UMKM  masuk ke ekosistem digital di akhir tahun ini.”

Di Indonesia, Go Digital ASEAN dilaksanakan oleh Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) yang telah berpengalaman dalam mendampingi kelompok-kelompok perempuan di wilayah-wilayah desa dan tertinggal. Fitriani Sunarto, Sekretaris Eksekutif PPSW, memaparkan “Untuk Indonesia, program menargetkan  20.000 orang pelaku UMKM dan angkatan muda pencari kerja untuk dilatih literasi digital.

Dari jumlah tersebut, 60 persen adalah perempuan, sebanyak 10 persen  atau 2,000 orang adalah dari kelompok disabilitas. Selebihnya kaum muda pencari kerja,” jelas Fitriani Sunarto. Ia menambahkan, penerima program tersebar di 820 desa yang tersebar di 8 provinsi, meliputi Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

“Kami sudah merekrut dan melatih  45 mentor dan 820 sukarelawan desa untuk memberikan pelatihan dan pendampingan personal atau one-on-one bagi masing-masing penerima manfaat program di desa-desa tersebut.” jelas Fitriani Sunarto

Program ini akan dikenalkan dan diluncurkan kepada masyarakat secara online pada 27 Oktober 2020. Momentum itu dipilih  untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda, sekaligus untuk membangun sinergi dengan sebanyak mungkin pemangku kepentingan demi pengembangan dan keberlanjutannya. Keynote speech adalah Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM yang akan mengemukakan Digital Economy: Peluang UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Nasional. Pengantar diskusi  adalah Sandra Hamid  dari The Asia Foundation dan Ryan Rahardjo  dari Google Asia Pacific.

Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Rp 122 Triliun untuk Bantuan UMKM

Diskusi dan penanggap oleh Destry Anna Sari (Asisten Deputi Pemasaran, Kemenkop dan UKM) yang sekaligus merupakan Chairperson (ACCMSME), Samsul Widodo (Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa,  dan Transmigrasi),  Anwar Sanusi (Sekretaris Jendral Kementerian Tenaga Kerja),  Amon Djobo (Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur), dan Astri Wahyuni VP (Public Policy Government Relations Tokopedia).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI