Suara.com - Harga minyak mentah dunia pada akhir pekan lalu merosot lebih dari 2 persen karena kekhawatiran permintaan yang turun imbas makin banyaknya kasus positif virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara dunia.
Mengutip CNBC, Senin (26/10/2020) harga minyak mentah Brent kehilangan 69 sen atau 1,63 persen ke harga 41,77 dolar AS per barel. Minyak WTI merosot 79 sen atau 1,94 persen di posisi 39,85 dolar AS per barel.
Italia dan beberapa negara bagian di USA mencatat lonjakan kasus baru harian tertinggi. Sementara Perancis memperpanjang jam malam terhadap dua pertiga jumlah penduduk saat gelombang kedua pandemi corona melanda seluruh Eropa.
Selain itu, turunnya harga minyak mentah ini disebabkan oleh produksi Libya, yang sebagian besar telah offline sejak Januari.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Berhasil Rebound Usai Anjlok 3 Persen Lebih
Meski begitu hingga hari ini produksi minyak Libya kini telah mencapai 500.000 barel per hari (bph) dan akan terus meningkat pada akhir Oktober.
Namun, gelombang kedua pandemi dan mengakibatkan perlambatan dalam pemulihan permintaan telah menimbulkan pertanyaan apakah kenaikan itu terlalu dini.
OPEC plus membuat rekor pemotongan pasokan dari Mei, yang mendorong harga dari posisi terendah dalam sejarah. Brent naik dari level terendah 21 tahun di bawah 16 dolar AS per barel di bulan April.