Para Pekerja yang Terkena PHK akan Dibantu Pemerintah dalam Program JPS

Minggu, 25 Oktober 2020 | 19:54 WIB
Para Pekerja yang Terkena PHK akan Dibantu Pemerintah dalam Program JPS
Menaker, Ida Fauziyah, di Jawa Timur Sabtu (24/10/2020). (Dok : Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dibantu Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam Program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Selain membantu pekerja korban PHK, program ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di desa.

Program JPS diciptakan untuk menciptakan lapangan kerja bagi pekerja terdampak pandemi Covid-19, baik yang ter-PHK maupun dirumahkan, melalui program padat karya di pedesaan serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia

"Kolaborasi ini menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan dan berkelanjutan, sehingga diharapkan mampu menekan pengangguran" kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, dalam acara Penyerahan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Desa Pandan Agung, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Sabtu (24/10/2020).

Kemnaker dan Kemendes PDTT tengah berkolaborasi membangun 1.000 sanitasi berupa sarana air bersih dan mandi, cuci, kakus (MCK) di desa-desa melalui Program Padat Karya Infrastruktur. Sebelumnya, bantuan padat karya sanitasi ini diberikan kepada 350 desa di Jawa Tengah.

Baca Juga: Kemnaker Tengah Lakukan Program Transformasi BLK secara Terstruktur

"Di antara Program Padat Karya yang kami serahkan saat ini adalah Program Padat Karya Produktif untuk pembangunan sanitasi lingkungan dan air bersih," kata Ida.

"Agar bantuan ini tepat sasaran, maka kami kolaborasi dengan Kemendes PDTT karena yang mengetahui desa yang membutuhkan program ini," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa kolaborasi antara Kemendes PDTT dan Kemnaker merupakan wujud integrasi pembangunan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Atas nama warga desa, kami ucapkan terima kasih atas bantuannya dan semoga kolaborasi ini berlanjut," kata Lurah Santri ini.

Ia menambahkan, saat ada tawaran untuk program JPS Sanitasi Lingkungan dari Kemnaker, langsung disambut baik, karena ini untuk kepentingan masyarakat desa.

Baca Juga: Kemnaker : Tiap Tahun, Sebanyak 2,9 Juta Penduduk Masuk Pasar Kerja

"Kami siap, karena punya 74.953 desa yang siap menerima bantuan untuk warganya," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, mengatakan bahwa untuk Jawa Timur, program ini akan menyasar 15 Kelompok yang berada di Kabupaten Tuban, 15 Kelompok di Kabupaten Gresik, dan 10 Kelompok di kabupaten Lamongan, di mana satu kelompok terdiri dari 20 orang pekerja.

"Fokus utama program padat karya adalah pada pembangunan infrastruktur di pedesaan yang melibatkan warga atau swadaya masyarakat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI