600 Ribu Kendaraan Bakal Keluar Jakarta Saat Libur Panjang Maulid Nabi

Jum'at, 23 Oktober 2020 | 17:38 WIB
600 Ribu Kendaraan Bakal Keluar Jakarta Saat Libur Panjang Maulid Nabi
Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/5). [ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi masyarakat lebih banyak menggunakan jalur darat saat berpergian ke luar kota pada libur panjang Maulid Nabi SAW. Libur tanggal merah Maulid Nabi jatuh pada Kamis 29 Oktober.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, dalam liburan panjang kali diperkirakan sebanyak 622.039 kendaraan keluar dari Jakarta.

"Itu jumlahnya naik 21,77 persen dibandingkan lalu lintas normal," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Menurut Budi, masyarakat juga akan lebih banyak melewati jalan tol saat perjalanan liburannya. Dia menyebut 21 persen dari total kendaraan akan menggunakan jalan tol.

Baca Juga: Antisipasi Libur Panjang, Polda Banten: Objek Wisata Akan Disekat

Ia melanjutkan, masyarakat yang menggunakan jalan tol mayoritas akan menuju ke arah Jawa Timur atau sebanyak 48,1 persen.

"Kemudian Barat 28 persen, sisanya 23 persen ke Selatan melalui Bogor jalan tol Jagorawi bogor jalan tol sukabumi, Cipatat sampai dengan Bandung," ucap dia.

Budi mengatakan pihaknya bersama Kepolisian sudah menyiapkan skenario untuk pengaturan lalu lintas pada saat liburan tersebut. Diantaranya, sebut Budi, pihaknya akan menyiapkan skema contra flow jika terjadi kemacetan.

"Kalau one way kita lihat dulu, tapi kalau contra flow pasti kita lakukan," jelas dia.

Dalam liburan panjang ini, Budi juga mengingatkan para berkendara untuk mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, jika tak patuh maka pihaknya akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Manfaatkan Demo Tolak UU Ciptaker, Koper Isi Narkoba Diedarkan ke Jakarta

"Kalau ada masyarakat tidak patuhi aturan sudah protokol kesehatan pasti akan ditegur dan treatment pencegahan covid-19 yang masih dilakukan," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI