Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi pada kuartal III mengalami peningkatan dengan tumbuh 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 205,7 triliun.
"Kalau kita lihat sementara itu pertumbuhannya 1,6 persen dari realisasi Rp 209 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 295.387 orang," kata Bahlil dalam jumpa pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Bahlil mengatakan, masa kritis investasi yang masuk ke Indonesia telah lewat, setelah digempur pandemi virus corona atau Covid-19 di kuartal II yang lalu.
"Bahwa masa kritis realisasi investasi 2020 sudah terlewatkan. Kritis kita di kuartal di mana realisasinya hanya Rp 190 triliun," kata Bahlil.
Baca Juga: Tambang Batubara Illegal Marak di Muaraenim, Walhi: Tergiur Oleh Investasi
Bahlil merinci realisasi investasi tersebut tumbuh 8,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar Rp 191,9 triliun.
Sementara dari sisi eealisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 102,9 triliun (49,2 persen dari total realisasi investasi) dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 106,1 triliun (50,8 persen).
"Pertumbuhan realisasi PMA sudah mulai mengalami peningkatan sekalipun belum terlalu maksimal dan hampir berimbang dengan PMDN. Artinya, di triwulan III ini momentum untuk naik setelah triwulan II turun," katanya.
Ada pun sebarannya kata Bahlil sudah sangat merata karena hampir wilayah di Indonesia dilirik investor untuk berinvestasi.
"Bagaimana investasi yang berkualitas salah satu ukuran investasi yang berkualitas itu agar penyebaran investasi," katanya.
Baca Juga: Investasi untuk Masa Depan Sekarang Juga
Sehingga secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun atau 74,8 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp 817,2 triliun.
Secara rinci, realisasi PMDN mencapai Rp 309,9 triliun (50,7 persen) dan realisasi PMA Rp 301,7 triliun (49,3 persen).