Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada jelang akhir pekan ini dibuka menguat, meski demo menentang UU Cipta Kerja masih terjadi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat di level Rp 14.655 per dollar AS dibanding penutupan Kamis kemarin yang berada di level Rp 14.660 per dollar AS.
Namun penguatan itu tertahan, terpantau pada pukul 09.30 WIB rupiah melemah dari pembukaan di level Rp 14.672 per dollar AS.
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pergerakan rupiah akan dipengaruhi data-data ekonomi Amerika Serikat yang memperlihatkan perbaikan.
Baca Juga: Heboh Pria Kena Hipnotis, Nyaris Beli Pulsa Jutaan Rupiah
"Data yang bagus ini turut mendorong penguatan dollar AS," ujar Ariston dalam riset hariannya, Jumat (23/10/2020).
Selain itu, tambahnya, stimulus fiskal AS yang masih juga belum disepakati memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan pagi ini.
"Ini juga mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar utama dunia pagi ini dan berpotensi menekan rupiah juga," katanya.