Suara.com - Harga minyak mentah dunia berhasil rebound usai anjlok cukup dalam pada perdagangan sesi sebelumnya karena lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara di dunia.
Mengutip CNBC, Jumat (23/10/2020) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember, patokan Amerika Serikat, ditutup naik 63 sen atau 1,4 persen menjadi 40,64 dollar AS per barel.
Sedangkan minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Desember, patokan internasional, melesat 73 sen menjadi 42,46 dollar AS.
Kedua kontrak itu merosot lebih dari 3 persen pada sesi Rabu, penurunan harian tertajam dalam tiga pekan.
Baca Juga: Kasus Positif Corona Naik Tajam, Harga Minyak Dunia Anjlok 3 Persen Lebih
Infeksi Covid-19 harian mencapai rekor di beberapa negara bagian AS dan Eropa, penguncian baru dan larangan China bagi aktivitas perjalanan untuk membantu membendung penyebaran penyakit tersebut, semua pertanda buruk bagi permintaan bahan bakar.
Memperburuk prospek tersebut, harapan bahwa parlemen AS akan mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih terkait paket stimulus ekonomi meredup, setelah Presiden Donald Trump menuduh Demokrat tidak ingin berkompromi.
Sementara itu produksi Libya pulih kembali menjadi sekitar 500.000 barel per hari dan pemerintah di Tripoli memperkirakan peningkatan dua kali lipat pada akhir tahun.
Goldman Sachs memperkirakan rata-rata harga Brent naik dari 43,9 dollar AS per barel tahun ini menjadi 59,4 dollar AS tahun depan, dan WTI dari 40,1 dollar AS menjadi 55,9 dollar AS per barel.
Baca Juga: Misteri Vandalisme di Museum Berlin, 60 Artefak Diolesi Minyak