Pemulihan Bidang Pangan Perlu Dilakukan dalam Kerangka Ekonomi Global

Kamis, 22 Oktober 2020 | 16:06 WIB
Pemulihan Bidang Pangan Perlu Dilakukan dalam Kerangka Ekonomi Global
Pertemuan dengan Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis (22/10/2020). (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemulihan bidang pangan dan kehutanan perlu dilakukan dalam kerangka ekonomi, terutama dalam situasi pandemi Covid-19. Hal ini tidak hanya berlaku di negara-negara ASEAN, tapi juga global.

"Langkah kita dalam menyusun ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam menciptakan ASEAN yang sehat dan ASEAN yang produktif," ujar Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, saat mewakili Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis (22/10/2020).

Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis (22/10/2020). (Dok : Kementan)
Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis (22/10/2020). (Dok : Kementan)

Menurut Momon, selama ini, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN. Bahkan pemerintah terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan serta meningkatkan pendapatan keluarga petani.

"Peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia sangat vital. Oleh karena itu, nilai tukar petani (NTP) naik 101,66 jika dibandingkan dengan NTP Agustus 2020, yang hanya 100,65," katanya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kementan Optimis Sistem Pangan akan Lebih Baik

Momon menambahkan, saat ini Kementan juga telah menerapkan kebijakan empat cara bertindak dalam rangka menjaga ketersediaan pangan di era new normal. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan cadangan pangan.

"Kemudian ada juga diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal dan memanfaatkan pekarangan dan lahan marjinal serta pengembangan pertanian modern," tutupnya.

Sebagai informasi, agenda pertemuan ini dilaksanakan secara back to back dengan pertemuan AMAF plus Three ke-20 dengan melibatkan China, Jepang, dan Korea serta pertemuan AIMMAF ke-6 yang mengikutsertakan India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI