Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. resmi menjalin kerjasama dengan Google Cloud dalam rangka akselerasi layanan keuangan berbasis digital di Indonesia. Kerjasama ini akan memperluas dan mempertajam layanan BRI terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh penjuru negeri.
Acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara BRI dan Google Cloud telah dilaksanakan secara virtual, pada Kamis (15/10/2020). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo dan Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie.
Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan kerjasama dengan Google Cloud akan mempercepat peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. “Acara ini merupakan momen penting untuk BRI dapat mengakselerasi inklusi keuangan Indonesia seiring dengan bangkitnya industri ekonomi digital 4.0 dan pandemi Covid-19 yang mengakselerasi adaptasi dari dunia digital,” ujar Indra.
Percepatan inklusi keuangan dimungkinkan karena, melalui kerjasama ini BRI bisa memperkuat penggunaan sistem Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, dan Big Data, Google Cloud sampai pembayaran online tanpa proses tatap muka. Beragam teknologi ini menghadirkan layanan keuangan yang lebih efisien dan simpel untuk nasabah.
Baca Juga: OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit, Ini Respons BRI
Menurut Indra, ada tiga tujuan dan manfaat utama yang diraih BRI dari kerjasama dengan Google Cloud. Pertama, kerjasama ini memungkinkan BRI meningkatkan kompetensi UMKM melalui pelatihan digital bersama Google Academy (YouTube dan Google MyBusiness).
“BRI akan mempertajam merchant assessment melalui pemberdayaan data UMKM yang dimiliki Google di seluruh Indonesia. Kami yakin kerjasama semacam ini akan meningkatkan ekonomi UMKM. Berdampak positif bagi ekonomi pelaku UMKM karena pendataan pengusaha akan tersusun lebih rapi dan cepat,” ujarnya.
Manfaat kedua yakni terbukanya peluang BRI melahirkan pengusaha-pengusaha (micropreneur) baru yang melek digital. Hal tersebut dimungkinkan karena kerjasama ini membuat BRI dapat lebih luas memanfaatkan fitur Google Ads demi mendorong promosi produk-produk UMKM di pasar tradisional.
BRI juga bisa mengintensifkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Digital melalui teknologi Cloud dan AI (kecerdasan buatan) yang diberikan Google. Peningkatan sistem KUR Digital membuat fasilitas keuangan ini bisa semakin menjangkau nasabah di pelosok.
“KUR adalah salah satu tonggak penting program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena itu, distribusinya harus dilakukan secara cepat dan luas. Kerjasama dengan Google mempermudah BRI untuk menyalurkan KUR. Ada banyak juga manfaat lain dari sistem Google yang bisa digunakan untuk mempertajam layanan digital BRI di pasar.id, BRIMobile, BRISpot, dan AgenBRILink,” jelas Indra.
Baca Juga: Gandeng Pegadaian, BRI Danareksa Sekuritas Optimalkan Manfaat Gadai Efek
Ketiga, kerjasama ini membuat BRI bisa mempertajam akurasi AI perseroan dalam hal manajemen risiko yakni BRIBrain. Peningkatan akurasi membuat BRI bisa lebih cepat, dinamis, dan akurat dalam menyalurkan pembiayaan ke nasabah mikro serta ultra mikro.
“Terbuka kemungkinan BRI untuk meningkatkan manajemen risiko dengan credit scoring, fraud detection, dan juga customer profiling yang lebih akurat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan nasabah serta investor terhadap BRI, dan meminimalisir potensi terciptanya penyaluran pembiayaan yang salah sasaran,” tuturnya.
Lebih lanjut, Indra menambahkan kerjasama BRI dan Google Cloud merupakan perwujudan misi perseroan untuk bergerak lebih cepat, efisien, dan menjangkau seluruh kalangan (go smaller, go shorter, and go faster). “Kami harap kerjasama lanjutan itu bisa segera direalisasikan dan mendorong lingkungan UMKM melalui layanan perbankan menjadi lebih kuat, sehingga tercipta inklusi ekonomi dan keuangan yang lebih baik,” tutup Indra.