Fakta-Fakta Terbaru Merger Bank Syariah BUMN

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2020 | 12:19 WIB
Fakta-Fakta Terbaru Merger Bank Syariah BUMN
Kantor Pusat BNI Syariah di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana merger atau penggabungan tiga bank syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri Syariah) telah sampai pada tahap penandatanganan perjanjian penggabungan bersyarat. Berikut ini fakta-fakta terbaru merger bank syariah BUMN yang dirangkum Suara.com.

Adapun penandatanganan perjanjian merger bank syariah BUMN ini dilakukan pada Senin (12/10/2020) lalu. Sejumlah pihak menilai penggabungan bank syariah BUMN ini dapat memberikan dampak yang positif.

Pasalnya, selain memberikan kredit positif, penggabungan ini juga dinilai dapat membuat entitas bank yang digabungkan lebih leluasa dalam melakukan diversifikasi bauran pembiayaan dan sumber pendanaan kedepannya.

Lebih lanjut, pemegang saham tiga bank syariah BUMN juga telah mengumumkan skema merger PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Salah satunya adalah estimasi tanggal efektif merger bank syariah BUMN yang akan dimulai pada 1 Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Tata Kelola yang Baik Kunci Meningkatnya Kinerja Bank Syariah

Selain itu, terdapat pula sejumlah fakta merger bank syariah BUMN yang lain dan perlu kalian ketahui. Berikut fakta-fakta merger Bank Syariah BUMN selengkapnya.

1. Nama dan Visi Bank

Bank hasil merger tiga bank syariah BUMN untuk sementara dinamakan sebagai PT Bank BRISyariah Tbk. Kedepannya, nama bank hasil merger ini masih dapat berubah apabila diperlukan.

Bank hasil merger ini juga nantinya akan memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam waktu lima tahun ke depan.

2. Status dan Kategori Bank

Baca Juga: Mandiri Syariah Gandeng Fintech ALAMI Salurkan Dana PEN Buat UMKM

Bank hasil merger akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BRIS yang mengacu pada entitas PT Bank BRISyariah Tbk. Bank BRIS nantinya akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun.

3. Ranking Bank

Dengan modal inti yang mencapai angka Rp 20,4 triliun, bank hasil merger tiga bank syariah BUMN akan masuk dalam TOP 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Dengan ini pula, bank hasil merger ini menjadi satu-satunya bank syariah yang masuk ke dalam daftar tersebut. Selain itu, bank hasil merger ini juga akan masuk dalam TOP 10 global bank syariah dari sisi kapitalisasi pasar.

4. Segmen Nasabah

Segmen nasabah bank hasil merger tiga bank syariah BUMN meliputi UMKM, ritel, komersial, wholesale syariah, hingga korporasi. Baik untuk nasabah nasional maupun investor global yang akan membawa bank hasil merger ini menuju era baru perbankan syariah Indonesia dengan turut mewujudkan ekosistem halal dan menyukseskan integrasi keuangan syariah di Indonesia.

5. Jaringan dan Total Karyawan

Bank hasil merger tiga bank syariah BUMN nantinya akan memiliki jaringan sebanyak 1.200 cabang dan 1.700 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu, jumlah pegawai bank hasil merger ini akan mencapai 20.000 lebih karyawan yang ditempatkan di seluruh Indonesia.

6. Pemegang Saham

Komposisi pemegang saham bank hasil merger tiga bank syariah BUMN meliputi, PT Bank Mandiri Tbk 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia 17,4 persen, DPLK BRI Saham Syariah 2 persen, dan investor publik 4,4 persen. Dengan komposisi ini, pemerintah akan tetap menjadi ultimate shareholder bank hasil merger ini.

Itu dia fakta-fakta merger bank syariah BUMN yang terbaru dan perlu kalian ketahui.

Kontributor : Theresia Simbolon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI