Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyebut Vaksin Merah Putih tetap diperlukan, meski pemerintah telah mendapatkan vaksin dari negara lain.
Menurutnya, Vaksin Merah Putih sangat bermanfaat dalam jangka panjang. Sebab, vaksin yang diimpor hanya bisa bertahan dalam jangka pendek.
Sehingga, untuk vaksinasi ke depannya akan menggunakan Vaksin Merah Putih.
"Vaksin merah putih tetap relevan, kemungkinan besar vaksin dari manapun tidak akan bertahan seumur hidup, misal divaksin 2021, ada kemungkinan 2022 dan 2023 divaksin lagi, maka vaksin merah putih kami dikondisikan untuk jangka menengah panjang," ujar Bambang dalam sebuah diskusi secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Baca Juga: Ma'ruf Amin Beberkan Siapa Saja Prioritas Penerima Vaksin Corona
Mantan Kepala Bappenas ini menuturkan, Vaksin Merah Putih juga untuk mencukupi kebutuhan vaksin untuk semua masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, lanjutnya, ke depan pemerintah tak mengandalkan vaksin dari luar negeri atau kembali mengimpor vaksin.
Namun seiring waktu berjalan, Bambang mengakui, pemerintah masih bisa bekerja sama dengan pihak lain untuk mempercepat penemuan vaksin dan penanganan covid-19.
"Hal-hal seperti ini harus dipastikan juga apakah karena vaksin atau yang lainnya. Itu menunjukan aspek keamanan tidak bisa dikompromikan," kata dia.
Mantan Menteri Keuangan ini menambahkan, setelah adanya vaksin, pemerintah akan menghadapi tantangan lain terkait vaksinasi.
Baca Juga: Serius Tangani Covid-19, Filipina Naikkan Anggaran untuk Vaksin Covid-19
Dengan jumlah penduduk yang banyak, Bambang menilai pemberian vaksin tak akan dilakukan secara serentak.
"Ini mungkin sejarah pertama bagi kita melakukan vaksinasi semassal ini dalam waktu yang relatif pendek," ucap dia.