Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membeberkan banyak investor asing yang menarik kembali dananya di pasar modal.
Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, investor asing langsung menarik dananya, hingga IHSG turun tajam.
Menurutnya, produk lindung nilai atau hedging pada instrumen pasar modal tidak lengkap.
Sehingga, lanjut Wimboh, jika ada sentimen negatif investor asing tak mau mengalami kerugian dan berbondong-bondong menarik dananya.
Baca Juga: Bos OJK Klaim UU Cipta Kerja Tingkatkan Investasi di Pasar Modal
"Saat ini kebanyakan kritik asing investor Indonesia ini hedging belum lengkap, baik nilai tukar, risiko suku bunga dan hedging default belum begitu banyak sehingga investor asing kalau ada sentimen negatif, strateginya sell off [jual] karena belum ada hedging yang mumpuni terutama nilai tukar, ini tantangan bersama," ujar Wimboh dalam pembukaan CMSE secara virtual, Senin (19/10/2020).
Maka dari itu, Wimboh meminta kepada pelaku usaha di pasar modal untuk membuat produk yang diinginkan oleh investor sekaligus menjamin nilai yang diinvestasikan.
"Kalau banyak investor sehingga volatilitas kita kendalikan lebih baik dan posisi investor ritel diharapkan bisa dominasi di pasar," ucap dia.
Wimboh menuturkan, dalam lima tahun terakhir pasar modal Indonesia sudah didominasi oleh transaksi ritel.
Sehingga, ia berharap dengan dominasi tersebut bisa memicu pengusaha lain untuk menanamkan dananya di pasar modal.
Baca Juga: OJK Cabut Izin BPR Brata Nusantara Bandung, Nasabah Diminta Tenang
"Berikutnya kita ingin mendorong investasi yang harus bersama-sama kita upayakan bagaimana optimisme pengusaha kita bangun," pungkas dia.