Suara.com - Kementerian BUMN merasa lega dengan vonis yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada para tersangka kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Dalam vonis tersebut empat tersangka yakni Joko Hartono Tirto, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 2008-2018 Hendrisman Rahim, Direktur Keuangan Jiwasraya periode Januari 2013-2018 Hary Prasetyo, Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya 2008-2014 Syahmirwan dijatuhi penjara seumur hidup.
Selain itu, Jaksa juga menuntut tersangka Heru Hidayat dan Benny Tjokro seumur hidup dan menjatuhkan denda masing-masing Rp 10 triliun dan Rp 6,8 triliun.
Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga, vonis ini merupakan dukungan dari sisi kepastian hukum terkait program bersih-bersih BUMN.
"Sehingga orang-orang yang merampok BUMN akhirnya dihukum," ujar Arya seperti dikutip dalam Youtube Kementerian BUMN, Senin (19/10/2020).
Arya melanjutkan, dengan adanya vonis tersebut membuat langkah pembersihan di lingkungan BUMN berjalan dengan baik.
"Langkah pembersihan yang dilakukan oleh Pak Erick Thohir pada saat beliau menjabat jadi Menteri BUMN adalah melakukan pembersihan Jiwasraya dan minggu ini memberikan hasilnya," ucap dia.
Sebelumnya, Terdakwa Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro dituntut hukuman penjara seumur hidup oleh JPU Kejaksaan Agung. Tuntutan itu disampaikan jaksa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2020) malam.
Benny telah dijerat dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Jaksa dalam tuntutannya juga meminta terdakwa untuk membayar denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun kurungan penjara.
Baca Juga: Vonis Seumur Hidup ke Terdakwa Kasus Jiwasraya Perbaiki Wajah Pengadilan
Jaksa meyakini bahwa Benny bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan memperkaya diri bersama dengan tiga mantan pejabat Jiwasraya senilai Rp 16 triliun.