Pelni Optimis Bisa Cetak Laba Meski Dihantam Pandemi Covid-19

Minggu, 18 Oktober 2020 | 11:47 WIB
Pelni Optimis Bisa Cetak Laba Meski Dihantam Pandemi Covid-19
Kantor Pusat PT Pelni di Jakarta Pusat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pelayaran Indonesia (Persero) atau Pelni merasa bisnisnya belum terpengaruh sangat besar akibat pandemo Covid-19. Bahkan, perusahaan pelat merah itu menargetkan hingga akhir tahun bisa tetap melaba.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengungkapkan, optimis ini terlihat dari kinerja perseroan yang justru meningkat.

Dari sisi penumpang kapal penumpang misalnya, pada kuartal III 2020 naik 452 persen dibanding dengan kuartal II 2020.

Kenaikan penumpang ini, sebut Yahya akan terus seiring dengan masih adanya liburan pengganti Lebaran dan liburan Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Banyak Pelabuhan Ditutup, Operasional Kapal Pelni Berhenti Sementara

"Tapi, karena adanya pembatasan jumlah penumpang hanya boleh membawa 70 persen di kapal, belum dapat menutup terlalu banyak kinerja tahun ini sehingga keuntungan perusahaan masih minim," ujar Yahya dalam bincang bersama awak media yang ditulis, Minggu (18/10/2020).

Dalam hal ini, kata Yahya, Pelni telah menyiapkan 26 kapal penumpang untuk bisa menampung animo masyarakat dengan adanya liburan tersebut.

Namun, ia meyakinkan operasional kapal akan sesuai protokol kesehatan. Mulai dari pembelian tiket yang harus menyertakan hasil rapid test.

Kemudian, anak buah kapal (ABK) yang bersentuhan langsung penumpang akan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Persiapannya kami Oktober semua kapal akan dioperasikan. Tapi, ada yang masih docking alias perawatan perbaikan November desember sudah selesai jadi full beroperasi," ucap dia.

Baca Juga: Giliran Direksi Pelni yang Dirombak Menteri BUMN Erick Thohir

Yahya menargetkan, pada akhir tahun akan ada kenaikan penumpang sebesar 40 persen.

Namun demikian, ia mengakui bahwa kenaikan ini masih rendah dibanding kenaikan penumpang masa libur natal dan tahun baru sebelum pandemi.

"Prediksi akhir tahun yang pasti setiap bulan naik mulai Juli Agustus trennya ada bisa terakhir sampai 40 persen di atas sebelumnya dibandingkan tahun lalu jauh turunnya 70 persen. High season juli dan pembatasan 50 persen. Dulu high season dispensasi 130 persen," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI