Takut Meledak, Warga Tolak Pembangunan Jaringan Gas

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 07:55 WIB
Takut Meledak, Warga Tolak Pembangunan Jaringan Gas
Sebuah pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara atau PGN di Palembang terbakar, Kamis (27/9/2018). (Suara.com/Andhiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga Desa Lubuk Batang Lama, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ditolak warga.

"Karena pembangunan Jargas di desa kami diduga tidak sesuai standar," tegas Asrul Edi, salah seorang warga Desa Lubuk Batang Lama, Ogan Komering Ulu (OKU) ditulis Sabtu (17/10/2020).

Pihaknya telah melayangkan surat kepada KSO Pratiwi selaku pelaksana proyek terkait keluhan warga yang menolak pemasangan jargas di wilayah setempat karena diduga tidak sesuai standar hanya ditanam pada kedalaman kurang dari 20 cm.

"Dengan kedalaman kurang dari 20 cm kami khawatir nanti akan menyebabkan ledakan. Apalagi tradisi masyarakat setempat saat hajatan masih memasak di halaman rumah dan bisa saja itu di posisi pemasangan pipa gas tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Skema Unbundling dalam Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi di Indonesia

Bibun, warga lainnya, menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada tim dari Pemkab OKU yang turun ke lapangan dan menegaskan jika pemasangan pipa jargas ke rumah penduduk di wilayah itu tidak sesuai standar.

"Tim dari Bapeda dan Kesbangpol OKU waktu itu menyatakan pemasangan pipa tidak sesuai standar dan pihak pelaksana harus memperbaiki, namun sampai sekarang tidak diperbaiki," tegasnya.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut perwakilan KSO Pratiwi, Simanjuntak, menegaskan pihaknya akan turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan.

"Kami akan langsung lakukan visit ke lapangan dan melakukan perbaikan jika memang masih ada yang kurang kedalaman," ujar Simanjuntak.

Sementara terkait kedalaman pemasangan pipa jargas ke rumah-rumah dan kemungkinan terjadi ledakan, Simanjuntak menjelaskan hal tersebut tidak mungkin terjadi karena standar kedalaman pipa galian adalah 30-40 cm.

Baca Juga: Selongsong Gas Air Mata Saat Demo Lukai Mahasiswa Jogja, IMFI Galang Dana

"Tidak mungkin terjadi ledakan, karena pipa jargas bertekanan rendah hanya 30 milibar. Kalau standar itu 30-40 cm," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI