Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada bulan September 2020 mengalami surplus sebesar 2,44 miliar dollar AS.
Surplus neraca dagang ini karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor. Pada bulan September 2020 ekspor Indonesia mencapai 14,01 miliar dollar AS sementara impor 11,57 miliar dollar AS.
Ini merupakan surplus neraca dagang ke lima secara berturut-turut selama adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
"Selama 5 bulan berturut-turut sejak Mei, Indonesia mengalami surplus, dan surplus pada bulan September ini lebih besar dibandingkan surplus pada bulan Agustus lalu yang sebesar 2,35 miliar dollar AS,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: BPS Rilis Neraca Dagang Agustus 2020 Surplus 2,33 Miliar Dolar AS
Surplus neraca dagang pada bulan September ini juga merupakan yang terbesar, karena pada periode yang sama tahun lalu justru mengalami defisit.
BPS mencatat kegiatan ekspor sepanjang bulan September 2020 melejit 6,97 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pada bulan tersebut total ekspor Indonesia mencapai 14,01 miliar dollar AS, angka ini naik sekitar 6,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,10 miliar dollar AS.
"Kalau kita bandingkan posisi bulan September ini dengan posisi bulan Agustus tahun 2020 berarti nilai ekspor kita mengalami kenaikan yang cukup bagus yaitu sebesar 6,97 persen," kata Kecuk.
Sementara dari sisi impor pada bulan September 2020 mencapai 11,57 miliar dollar AS atau naik 7,71 persen dibandingkan Agustus 2020, namun dibandingkan September 2019 turun 18,88 persen.
Baca Juga: Neraca Dagang Surplus, IHSG Dibuka Menguat ke Level 5.300
Penurunan kinerja impor secara tahunan ini merupakan imbas dari adanya wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia.
"Impor pada bulan September tahun 2020 ini masih mengalami perubahan negatif sebesar 18,8 persen karena masih adanya penurunan baik dari sisi migas maupun nonmigas," kata Kecuk.
Kecuk menjelaskan impor nonmigas September 2020 mencapai 10,40 miliar dollar AS atau naik 6,18 persen dibandingkan Agustus 2020, namun dibandingkan September 2019 turun 17,94 persen.
Sementara itu impor migas September 2020 senilai 1,17 miliar dollar AS atau naik 23,50 persen dibandingkan Agustus 2020, namun dibandingkan September 2019 turun 26,31 persen.