Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyatukan atau merger bank syariah BUMN. Terdapat tiga bank syariah BUMN yang disatukan yaitu, BRISyariah, Bank BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
Rencananya, ketiga bank syariah itu akan disatukan pada tahun depan sampai proses legal merger selesai. Lantas, bagaimana nasib nasabah setelah penggabungan bank syariah itu?
Ketua Project Merger Officer Hery Gunardi menerangkan, tak ada perubahan yang pasti terkait status nasabah di masing-masing bank syariah tersebut.
Pasalnya, saat ini merger tersebut masih dalam proses, sehingga bank syariah tersebut masih melayani para nasabah.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Indonesia Akan Punya Bank Syariah Berkaliber Global
"Jadi belum perubahan sama sekali sampai nanti dapat persetujuan dari OJK pasar modal dan OJK perbankan. Setelah itu ada RUPSLB, mungkin di kuartal I 2021 setelah ada legal merger," ujar Hery dalam konferensi pers secara virtual, ditulis Rabu (14/10/2020).
Namun demikian, Hery yang juga sebagai Wakil Dirut Bank Mandiri menuturkan, ke depan setelah merger bank syariah BUMN akan memiliki produk untuk nasabah masing-masing tiga bank syariah tersebut.
"Karena sekarang kan 3 bank ini kompetitor, tentunya sebelah-sebelahan akan dipikirin, apakah nanti mungkin akan dipindahkan dan lain-lain. Teknologi akan disatukan. Jadi engga mudah, dulu merger Mandiri tahun 1999-2000 itu proses persiapan nanti setahun. Ini Insya Allah juga setahunan," ucap dia.
Sebelumnya, dalam tahap awal, ketiga bank syariah itu menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA). Kemudian, ketiga bank akan mengumumkan kepada OJK terkait merger tersebut.
"Dan tentu nantinya kita akan mengurus perizinan ke OJK, pasar modal dan nantinya diharapkan di Februari 2021 itu terjadi namanya little merger. Di situ sebenarnya penggabungan itu terjadi," imbuh Hery.
Baca Juga: Tiga Bank Syariah Merger, Pemerintah Jamin Tak Ada PHK
Hery mengungkapkan, setelah digabungkan bank syariah milik BUMN ini akan memiliki total aset sebesar Rp 220 sampai Rp 225 triliun.
"Ini akan menempati posisi sekitar 7 atau 8 perbankan top ten di Indonesia. Jadi cukup bagus posisinya," pungkas dia.