Mentan Perkuat Akselerasi Hulu hingga Hilir di Sukabumi

Selasa, 13 Oktober 2020 | 11:27 WIB
Mentan Perkuat Akselerasi Hulu hingga Hilir di Sukabumi
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melihat, pertanian merupakan salah satu sektor yang berpotensi besar terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Sukabumi.

Sebagai salah satu daerah penghasil pangan, ia berharap agar akselerasi pertanian di wilayah yang terletak dibagian selatan Jawa Barat ini dapat digarap dari hulu hingga hilir.

“Pertanian terbukti menjadi sektor yang paling mampu bertahan di tegah pandemi covid 19, dan saya harap kinerja ini mampu memperkuat akselerasi pertanian dari hulu hingga hilir, sejauh ini ketahanan pangan di Sukabumi cukup terjamin cukup baik, hanya akselerasinya yang harus kita terus bangun dan jaga,” jelas Syahrul, saat meninjau lokasi Peternakan Kambing, Domba dan Sapi di Yayasan Adzkia, Desa Sukaresmi, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Sebagai informasi, Sukabumi tercatat memiliki luas lahan baku sawah 56.782 hektare, yang sebagian besar lahannya ditanami komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai.

Baca Juga: Kementan : Ini Kunci Sukses Jalankan Food Estate

Dari luas panen padi di Sukabumi yang mencapai 93.378 hektare pada tahun 2019, wilayah ini mampu memproduksi padi hingga 468.764 ton GKG atau setara 268.930 ton beras.

Syahrul berharap, petani Sukabumi dapat mengembangkan usaha taninya secara komprehensif dari budidaya (on farm) hingga pengolahan dan pemasaran (off farm).

Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah, sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani di wilayah tersebut.

“Saya harus pastikan proses korporasi dari on farm hingga off farm di berbagai wilayah terkoneksi dengan kuat, kita tidak mau petani sudah lelah menanam, kemudian tidak tau siapa yang harus menyerap, siapa yang harus membeli” terang Syahrul.

Ia mengatakan persoalan pangan adalah persoalan yang perlu dikerjakan secara bersamasama.

Baca Juga: Kementan Telah Salurkan Pupuk Subsidi Hingga 6,4 Juta Ton

“Kita harus sama - sama kerja dilapangan, ada pemda, kelompok tani, kementerian, BUMN dalam hal ini Bulog. Semua harus sinergi untuk kesejahteraan petani” katanya.

Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengejar produksi pangan terutama beras lewat 5,8 juta hektare lahan yang  ditanami pada musim tanam II tahun ini.

Syahrul menambahkan, proses produksi yang berjalan ini membutuhkan penyerapan produksi beras secara masif, hal ini penting agar kestabilan harga selama masa panen tetap terjaga dan kesejahteraan petani meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI