Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini dibuka menguat terhadap dollar AS. Meskipun di dalam negeri gejolak akibat disahkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja masih terjadi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat di level Rp 14.685 per dolar AS dibanding penutupan Jumat pekan kemarin yang berada di level Rp 14.700 per dollar AS.
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pergerakan rupiah akan dipengaruhi, pembicaraan paket stimulus fiskal AS yang masih mandek.
"Ini mendorong pelaku pasar menahan diri untuk masuk ke aset berisiko hari ini," ujar Ariston dalam riset hariannya, Senin (12/10/2020).
Baca Juga: Rupiah Menguat Lawan Dollar AS Meski Demo Kemarin Ricuh
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai isu penerimaan UU Cipta Kerja yang juga bisa menekan rupiah yang dikhawatirkan masih memicu demo lanjutan.
"Di sisi lain PSBB transisi bisa memberi dampak positif untuk penguatan rupiah karena DKI lebih membuka perekonomiannya," ucap dia.