Suara.com - Peringatan Puncak HHD 2020 merupakan kolaborasi antara UN-Habitat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kota Surabaya.
Surabaya terpilih menjadi tuan rumah perayaan Hari Habitat Dunia (HHD) yang diperingati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tahunnya pada Senin pertama bulan Oktober. Pada tahun ini Peringatan Puncak HHD diselenggarakan pada 5-6 Oktober 2020.
Habitat day merupakan acara kerjasama dengan UN-Habitat, badan PBB yang bergerak di bidang permukiman dan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Dalam pembukaannya secara virtual, Presiden Joko Widodo mengatakan sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Perbatasan, PUPR Terus Bangun Infrastruktur
“Tema yang diangkat pada Hari Habitat Dunia 2020 ini sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi dunia saat ini. Rumah adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa serta benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk Pandemi COVID-19,” kata Presiden Jokowi.
Sejak 2015 Pemerintah Indonesia melaksanakan Program Sejuta Rumah di mana pada 2018 target pembangunan ini berhasil dilampaui dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pemerintah juga terus berusaha mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat dalam fokus kelompok tersebut salah satunya melalui pelaksanaan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Pemerintah juga memberikan perhatian pada peningkatan kualitas kawasan kumuh melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Selain itu, seperti negara-negara lain di dunia yang saat ini tengah sibuk menangani pandemi COVID-19, Indonesia menjadikan pandemi ini sebagai sebuah pembelajaran untuk membangun perkotaan tangguh dan sehat di masa mendatang.
“Pandemi COVID-19 menjadi momentum refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan. Meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana non alam. Termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit. Saya harap peringatan Hari Habitat Dunia 2020 ini dapat dimanfaatkan untuk saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian dan pengalaman, menjalin kerjasama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketahanan kota menghadapi pandemi,” tambah Presiden.
Baca Juga: Pengembangan Kasus Adik Zulhas, KPK Tahan Kadis PUPR Lamsel Syahroni
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sangat mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berperan aktif mengikuti Peringatan Puncak HHD 2020 secara Internasional tersebut.
"Saya sangat mendorong untuk setiap peserta atau pemangku kepentingan terkait juga dapat berkontribusi dalam Peringatan Hari Habitat Dunia dimana Indonesia mendapat kesempatan dan kehormatan menjadi tuan rumah pada 2020," ujarnya.
Dengan mengusung tema “Housing for All: A Better Urban Future”, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan pihaknya akan lebih banyak membahas soal perumahan layak untuk masyarakat.
Dimana sebelumnya, Risma telah mengubah kawasan kumuh di Surabaya menjadi tempat tinggal yang nyaman dengan sanitasi bagus dan dapat akses ekonomi.
"Kampung ini jufa membantu penanganan Covid-19 dan ini kan sangat menbantu. Perumahan itu menjadi sangat penting, jadi nanti akan dibahas dalam habitat day ini," ujar Risma dalam konferensi pers, Senin (5/10/2020).
Selain soal perumahan, lanjut Risma, pihaknya juga akan membahas soal penanganan dampak pandemi, terutama dikawasan kumuh. Ia menuturkan, dalam acara ini masyakat bisa saling bertukar informasi dan pikiran kepada para panelis yang hadir.
"Nanti ada pengalaman-pengalaman sukses dari beberapa panelis yang disampaikan pada besok sehingga kita bisa belajar. Semua bisa belajar dari masukan para panelis dan strateginya. Untuk pandemi ini memang harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya.
World Habitat Day memang selalu diperingati pada Senin pertama Oktober setiap tahunnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran internasional mengenai pentingnya implementasi inisiatif-inisiatif konkret untuk memastikan perumahan yang terjangkau dan mencukupi dalam konteks implementasi Target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). (***)