Suara.com - Pergerakan rupiah jelang akhir pekan ini menguat, meskipun di dalam negeri sedang menghadapi gejolak akibat disahkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat di level Rp 14.680 per dolar AS dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp 14.710 per 1 dolar AS.
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, penguatan rupiah ini didorong oleh sentimen positif dari pembicaraan stimulus fiskal AS.
Selain itu, dollar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini. Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dollar AS.
"Stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi," ujar Ariston dalam riset hariannya, Jumat (9/10/2020).
Meski demikian dari dalam negeri, tutur Ariston, pasar masih mewaspadai demo yang kisruh yang bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah.