Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada hari ini Kamis (10/10/2020) dibuka menguat.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor rupiah terapresiasi sebesar 34 poin ke level Rp 14.750 per dollar AS dari posisi sebelumnya di level Rp 14.784 per dollar AS.
Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange, rupiah naik 0,08 persen dari penutupan Rabu (7/10/2020), yakni Rp 14.710 per dollar AS.
Namun rupiah tidak mampu mempertahankan posisinya di zona hijau hingga pukul 10:25 WIB rupiah berbalik melemah 0,6 persen ke level Rp 14.719 per dolar AS.
Baca Juga: Gejolak Reaksi UU Cipta Kerja Pengaruhi Gerak Rupiah Terhadap Dollar AS
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini berpotensi menguat terhadap dollar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak siang kemarin.
"Meskipun Trump menunda negosiasi paket stimulus, tapi Trump membuka perilisan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan dan lain-lain," kata Ariston dalam analisanya.
Sehingga, lanjut Ariston, sentimen positif ini mendorong pelemahan dollar AS. Namun pasar tetap mewaspadai dinamika seputar stimulus ini, bila parsial stimulus yang diungkapkan Trump kembali terhambat, dollar AS akan menguat kembali.
Dari dalam negeri sendiri, tambah dia, pasar mungkin mewaspadai gejolak reaksi terhadap UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Tajir! Yuri SNSD Gelontorkan Ratusan Miliar Rupiah untuk Beli Gedung Mewah
"Sementara rupiah masih berpotensi menguat dengan kisaran Rp 14.650 - Rp 14.800," prediksinya.