Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Undang-undang (UU) Cipta Kerja membuat investor senang berinvestasi.
Bahkan, Mantan Ketua Umum Hipmi ini menyebut sudah ada 153 perusahaan yang antre ingin masuk ke Indonesia.
"Bagaimana investasi ke depan pasca UU Cipta Kerja ada 153 perusahaan yang sudah siap masuk pasca perberlakuan UU Cipta Kerja. Dengan 153 tersebut otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan," ujar Bahlil dalam konferensi pers 12 Menteri, di Jakarta, ditulis Kamis (8/10/2020).
Menurut Bahlil, UU Cipta Kerja ini juga sangat mewakili keluhan para investor yang mana sulit mengurus izin investasi.
Baca Juga: Buruh Penolak UU Cipta Kerja Demo, Kantor Wali Kota Batam Ditutup
Dengan adanya, aturan tersebut semua pengurusan izin akan diatur dan tersentralisasi oleh pemerintah pusat.
"Beberapa keluhan dunia usaha sering mengatakan izin susah karena ada ego sektoral aturan tumpang tindih, tanah yang mahal. Solusinya UU Cipta Kerja ini menjawab ini," ucap dia.
"Kalau tidak orang mengurus izin, semakin banyak ketemu orang semakin banyak mata air yang mengalir di situ. UU ini mencegah potensi korupsi, mencegah orang-orang bersentuhan langsung," tambah dia.
Bahlil menambahkan, dengan UU Cipta kerja ini target investasi yang masuk ke Indonesia Rp 817 triliun pada tahun ini akan tercapai.
"UU ini juga tidak hanya mengurus investasi besar. perintah presiden jangan hanya urus investasi yang besar besar, tapi juga investasi UMKM. Karena di UU ini kemudian UMKM diberikan ruang, mengurus izinnya tak lagi sama seperti urus PT yang besar-besar, satu lembar tiga jam selesai," pungkas dia.
Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Semarang, yang Bikin Rusuh Ternyata Anak SMK