Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini berpotensi menguat terhadap dollar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak siang kemarin, karena meskipun Trump menunda negosiasi paket stimulus, tapi Trump membuka perilisan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan dan lain-lain.
Sehingga, lanjut Ariston, sentimen positif ini mendorong pelemahan dollar AS.
Namun pasar tetap mewaspadai dinamika seputar stimulus ini, bila parsial stimulus yang diungkapkan Trump kembali terhambat, dollar AS akan menguat kembali.
Baca Juga: Tajir! Yuri SNSD Gelontorkan Ratusan Miliar Rupiah untuk Beli Gedung Mewah
Dari dalam negeri sendiri, tambah dia, pasar mungkin mewaspadai gejolak reaksi terhadap UU Cipta Kerja.
"Sementara rupiah masih berpotensi menguat dengan kisaran Rp 14.650 - Rp 14.800," ujar Ariston dalam riset hariannya, Kamis (8/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu Kemarin (7/10/2020) berada di level Rp 14.710 per dollar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Selasa sebelumnya di level Rp 14.735 per dollar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 14.74 per dollar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.712 per dollar AS.
Baca Juga: Waduh! Nama Kajari Pariaman Dicatut untuk Meras Pejabat Jutaan Rupiah