Suara.com - Penghargaan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemerhati pekerja anak merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kepada pegiat LSM yang memiliki kepedulian atau perhatian terhadap isu pekerja anak.
Hal ini menjadi alasan Kemnaker memberikan penghargaan kepada 23 LSM pemerhati anak. Penyerahan penghargaan dilakukan di Gedung Serbaguna Kemnaker, Jakarta, Rabu (7/10/2020).
"Dalam upaya pengentasan pekerja anak, semua pihak harus bersinergi. Pemerintah tidak dapat melakukan secara sendirian, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama lintas sektor, serta peran aktif civil society. Di sinilah peran penting LSM dan partisipasi seluruh masyarakat," ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.
Kemnaker juga menyerahkan bantuan berupa paket peralatan sekolah bagi 9000 pekerja anak.
Prosesi pemberian penghargaan dilakukan secara simbolis oleh Ida kepada Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia dan Jaringan LSM Penanggulangan Pekerja Anak. Sementara bantuan paket peralatan sekolah diserahkan kepada perwakilan 2 pekerja anak, yakni Valdo (14), binaan Rumah Kita (RK) dan Siti Ayuni (16), binaan Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia (YPSI).
Ida mengatakan, melakukan pendampingan terhadap tumbuh kembang pekerja anak merupakan sebuah kebahagiaan, terlebih jika dapat mengantarkan pekerja anak meraih cita-citanya.
"Tidak ada kebahagiaan yang lebih indah selain menyaksikan anak-anak yang kita dampingi menjadi anak-anak yang sukses," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pendampingan pekerja anak juga harus dilakukan, karena masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kondisi anak-anak saat ini. Merekalah yang akan meneruskan sejarah bangsa Indonesia dan membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Jadi begitu luar biasanya karena kita menaruhkan masa depan Indonesia kepada anak-anak kita hari ini," ucapnya.
Untuk itu, ia menegaskan, hal yang harus dilakukan oleh semua pihak, ialah memastikan anak-anak mendapatkan tumbuh kembang yang baik, yakni tumbuh secara optimal, baik fisik, mental, sosial, maupun intelektualnya.
"Impossible kita bisa mencapai keinginan kita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, kalau kita tidak siapkan anak-anak kita dengan baik," jelasnya.
Hadir pada acara tersebut Dirjen Binwasnaker, Haiyani Rumondang; Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kemnaker; Direktur Eksekutif Jaringan LSM Penanggulangan Pekerja Anak, Ahmad Marzuki; dan Ketua YPSI, Titin Kustini.
Sebagai informasi, sejak program PPA-PKH digulirkan, yakni 2008 sampai 2019, terdapat 134.456 pekerja anak yang mendapatkan manfaat program tersebut. Adapun dari 134.456 pekerja, lebih dari 50 persen yang melanjutkan pendidikan, bahkan ratusan pekerja anak di antaranya mampu melanjutkan pendidikan menengah.
Baca Juga: Kemnaker akan Siapkan 23 Ribu Tenaga Kerja Kompeten untuk KEK Galang Batang