Suara.com - Kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dikabarkan mulai pulih setelah dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 membuat harga minyak mentah langsung meroket lebih dari 5 persen.
Mengutip CNBC, Selasa (6/10/2020) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak 2,02 dolar AS atau 5,1 persen, menjadi 41,29 dolar AS per barel.
Sedangkan patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), ditutup melesat 2,17 dolar AS atau 5,9 persen, menjadi 39,22 dolar AS per barel.
Padahal sebelumnya sesi Jumat, harga minyak merosot lebih dari 4 persen menyusul berita bahwa Trump dinyatakan positif terkena virus corona.
Baca Juga: Sambil Kepalkan Tangan, Presiden Trump Tinggalkan RS Menuju Gedung Putih
Trump mengatakan akan meninggalkan rumah sakit militer tempat dia dirawat, dan mengatakan bahwa dia merasa "sangat baik."
Gelombang infeksi menghantui Gedung Putih empat pekan sebelum pemilu Amerika. Harapan untuk paket stimulus AS untuk melawan dampak ekonomi dari pandemi tersebut juga mendukung harga.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara melalui telepon selama sekitar satu jam dan bersiap untuk berdiskusi kembali.
Minyak juga didukung oleh aksi mogok pekerja di Norwegia seputar perselisihan gaji. Enam ladang minyak dan gas lepas pantai Norwegia ditutup.
Pemogokan tersebut akan memotong total kapasitas produksi Norwegia lebih dari 330.000 barel setara minyak per hari, atau sekitar 8 persen dari total produksi, menurut Asosiasi Minyak dan Gas Norwegia.
Baca Juga: Aksi Trump Keluar Rumah Sakit Demi Sapa Pendukung Tuai Kritikan
Penurunan produksi Norwegia terutama diimbangi dengan peningkatan produksi di Libya.