Selain itu, minimnya ruang terbuka hijau di daerah tersebut juga menyebabkan pemanfaatan lahan sempit di sekitar hunian warga sebagai lahan budidaya menjadi sangat berarti, terutama untuk menjamin ketersediaan atas kebutuhan konsumsi protein masyarakat setempat.
Lebih jauh, Budikdamber dipilih karena termasuk metode budidaya yang mudah diterapkan oleh masyarakat dan tidak membutuhkan keahlian khusus dalam perawatannya.
Pelatihan Budikdamber akan dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penyebaran Covid-19, diantaranya dengan menjaga jarak duduk sepanjang 1.5 meter, pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh peserta dan diwajibkan untuk cuci tangan dengan menggunakan sabun serta menggunakan masker selama mengikuti kegiatan.
SMI mengharapkan kawasan yang dinobatkan sebagai “Kampung Budidaya Sayur dan Ikan pada Lahan Terbatas” ini mampu terus mengembangkan aktivitasnya sehingga tidak hanya bertahan dari dampak pandemi Covid-19, tapi juga menjadi sumber perekonomian kolektif yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial PT SMI sebagai Perusahaan yang terpercaya, professional, bertanggung jawab kepada pemangku kepentingan dan mengutamakan kemanfaatan masyarakat khususnya dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.